36 - Garis Terdepan

27 4 0
                                    

Sejauh apapun kamu melangkah, selama apapun kamu pergi, jika sudah takdir, kamu pasti kembali.

*****
Masalah, bukan sesuatu yang harus dihindari. Tak perlu berlari, karena sejatinya, masalah akan selesai saat dihadapi.

Segalanya akan berlalu, sepahit apapun itu. Asalkan tetap maju, maka semuanya akan tertuju.

Hidup adalah perjalan, bukan pelarian. Nikmati prosesmu, maka kamu akan sampai.

Setiap manusia akan selalu mendapat masalah, selama kita bernafas, masalah itu pasti akan datang silih berganti.

Tetapi, setiap masalah pun akan selalu berakhir jika kamu tetap menjalani semuanya.

Percayalah, jalan hidup ini selalu berganti. Akan ada saatnya masalah menerpa, dan pasti pula akan ada bahagia yang menyapa.

Kuncinya hanya satu, percaya. Percaya bahwa semua akan kembali baik-baik saja.

Percaya bahwa setiap manusia punya waktu bahagianya masing-masing.

Jangan lupa senyum hari ini:)

*****

Lima bulan berlalu ....

Seorang gadis terlihat begitu cantik dengan kebaya merah muda yang dikenakannya lengkap dengan dandanan natural.

Sekali lagi ia menatap dirinya di cermin rias, memastikan bahwa tak ada yang kurang dengan penampilannya.

Ia pun tersenyum, mengingat hari kemarin, ia begitu bangga bisa melewatinya sampai saat ini.

Tidak mudah, sangat tidak mudah. Tetapi akhirnya ia sampai.

"Vani, cepetan, mau telat?!"

"Iya-iya bentar lagi!"

Hari ini adalah hari kelulusan Yuki. Dengan bangganya ia mengenakan kebaya untuk acara kelulusan sekolahnya.

Beruntung, semua murid bebas memakai pakai formal.

Yuki segera bergegas, jika tidak Aldo akan kembali merusak gendang telinganya dengan berteriak.

*****

"Yang lain mana?" Tanya Yuki setelah sampai di mobil.

"Yang lain udah duluan, katanya nanti mau mampir beli kado dulu," jawab Aldo sembari menyalakan mobil.

"Kok gue dikasih tau?" Kesal Yuki.

Aldo melirik sinis Yuki. "Yah kan tadi lo nanya Van, gimana sih?!"

"Yah tapi nggak usah bilang mau mampir beli kado, jadinya kan nggak surprise lagi Dodol!!'

"Ya Allah Van! Kan gue juga ngomongnya cuma mampir beli kado, gue nggak ngomong mereka beli kado apa," geram Aldo.

Yuki hanya menatapnya sinis tanpa berbicara.

Aldo terlihat menghembuskan nafasnya kasar. "Ya udah, maaf, gue yang salah, jangan ngambek," pasrahnya kemudian.

Yuki hanya memalingkan wajah kesal sembari berkomat-kamit tanpa suara.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang