30 - Benar-Benar Berakhir

20 3 0
                                    

Segala cobaan yang datang menjadi proses pendewasaan.

17:30, 10 September 2020

*****
Seorang gadis kecil sibuk dengan setumpuk boneka di depannya. Sesekali ia menyusun boneka tersebut sembari mengajaknya berbicara.

"Kamu bosen nggak?" Tanya gadis itu pada boneka beruang cokelat di pangkuannya.

Seolah boneka itu dapat berbicara dan menjawab pertanyaanya, gadis kecil itu kembali merespon.

"Tenang aja, kata Oma hari ini kita bakalan punya temen baru, yang bisa bicara, juga bisa jalan sendiri, aku senang banget!"

Tak berapa lama suara deru mesin mobil terdengar memasuki pelataran rumah gadis itu, ia buru-buru berlari keluar kamar.

Setelah menuruni beberapa anak tangga, pandangannya fokus pada sang Oma yang kini menenteng beberapa barang.

Gadis itu berjalan mendekati sang Oma. "Oma." Ucapnya sembari menarik ujung baju wanita paruh baya di depannya.

Eyna menatap bingung sang cucu. "Kenapa Ki?" Tanyanya.

"Katanya, hari ini Yuki punya temen baru, yang bisa bicara sendiri, juga bisa jalan sendiri."

Eyna terkekeh mendengar ucapan Yuki. "Temen barunya masih di mobil, sana samperin, ajak main soalnya dia malu-malu," ucapnya.

Yuki tersenyum lebar, gadis kecil berumur tujuh tahun itu berlari kecil menuju teras. Setelah membuka pintu, pandangannya lalu tertuju pada sosok bocah laki-laki yang berdiri di samping mobil, dari matanya dapat ditebak, ia takjub dengan rumah di depannya tersebut.

Yuki menghampiri anak itu. "Hai!" Sapa Yuki dengan nada ceria, terbukti dengan senyum yang tak luntur dari bibirnya.

Bocah laki-laki itu terkejut dengan kedatangan Yuki yang tiba-tiba, tetapi setelah melihat Yuki yang tersenyum begitu manis, ia pun membalas senyumnya.

"Hai," ucap anak laki-laki itu.

"Namaku Vanidda Ayuki, orang-orang sering memanggilku Yuki." Yuki mengulurkan tangannya berkenalan.

Dengan senang hati anak laki-laki itu menjabat tangan Yuki. "Namaku Varaldo Anantha, kamu boleh memanggilku apa saja."

"Wah nama kamu bagus, mulai sekarang kita teman!" Girang Yuki.

"Berapa umurmu?" Tanya Aldo.

"Kata mama aku, aku masih kecil," jawab Yuki polos.

"Karena kamu masih kecil, aku akan jadi kakakmu, mulai sekarang panggil aku kakak yah!"

Mata Yuki berbinar mendengar kata kakak. "Wah! Sekarang Yuki punya kakak!"

Aldo tersenyum melihat tingkah Yuki. "Emm, apa aku boleh memanggilmu Vani?" Tanya Aldo.

Yuki terlihat berpikir, "emm, tidak ada yang pernah memanggilku Vani, tetapi karena kamu adalah kakakku, itu khusus untukmu," ucapnya tersenyum.

"Kalau kamu, mau memanggilku apa?"

"Nanti kupikirkan, sekarang ayo masuk, akan kutunjukkan semua mainanku padamu!" Seru Yuki sembari menarik lengan Aldo.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang