Mengetahui hal yang seharusnya tidak diketahui memang menyakitkan.
20 April 2020, 16:37
*****
"Ngerjain apa lu?" Tanya Ifi pada Yuki yang sudah sibuk dengan buku-buku.Ini terlihat langka, apalagi masih pagi begini. Yuki yang biasanya pagi-pagi sudah rusuh, hari ini disibukkan dengan buku-buku tebal.
"Ifiii!!" Yuki menatap Ifi yang duduk di depannya sambil cengar-cengir.
Ifi memutar bola matanya malas, jika Yuki sudah bertingkah begini pasti ia akan meminta sesuatu.
"Apa?"
"Hehe, lu sahabat terbaik gue kan?"
"Nggk usah berbelit-belit nyet, gue tau lu mau minta sesuatu kan."
"Uncchh, Ifiku tersayang emang paling peka sedunia!" Yuki mengampiri Ifi dan mencubit pipinya yang tirus.
"Ishh, giliran ada maunya baru lu muji-muji gue," cibir Ifi dan melepaskan cubitan Yuki.
"Hehe, bantu gue ngerjain tugas dari Bos gila gue yah." Yuki membawa semua buku-buku di mejanya ke meja Ifi.
"Emang ini tugas apa?"
"Akuntan, tapi lu tau kan gue nggak ahli hitung-menghitung. Gue ahlinya mengarang bebas."
"Halu lu kan udah akreditasi A."
"Nah, maka dari itu gue nyuruh lu ngerjain. Kalo gue yang ngerjain, bisa-bisa nih laporan jadi cerita wattpad."
"Alesan ae lu, bilang aja lu juga males."
"Nah, malesnya juga 50% jadi imbang." Yuki tertawa dan meninggalkan Ifi.
"Mau kemana lu?" Teriak Ifi pada Yuki yang berjalan menuju pintu kelas.
"Nyari Boni, hari ini gue belum narek dasi dia!"
Boni, murid cowok di kelas Yuki yang sering mereka usili
Sudah menjadi kebiasaan, Yuki dan temannya selalu mengusili Boni. Entah itu menarik dasinya, menyembunyikan tasnya, ataupun bermain kejar-kejaran.
Boni pun sudah pasrah, bahkan ia terkesan takut pada Yuki dan temannya. Kurasa, setelah lulus nanti, hal yang paling Yuki dan temannya rindukan adalah Boni.
*****
Yuki berjalan menyusuri koridor kelas 12, ia mencari Boni yang biasanya telat datang sekolah.
"Mana sih tuh anak." Yuki celingak-celinguk. "Masa sih Boni ke kelas lain?" Ucapnya lagi.
Saat ingin melanjutkan mencari Boni, pandangannya tak sengaja menangkap objek yang tak mengenakkan di lapangan basket.
Yuki mengintip di balik tiang, ia kepo pada dua orang yang berbincang tak jauh di depannya.
"Kak, pasti capek yah abis latihan," ucap cewek yang sepertinya anak kelas 11 pada Arka.
Arka tak menjawab, ia hanya sibuk mengelap keringatnya dengan handuk kecil.
"Nih, gue bawain air." Cewek itu menyodorkan sebotol air mineral pada Arka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi (TAMAT)
Teen FictionBagaimana rasanya saat dihadapkan pada dua orang yang sama-sama berarti untuk hidupmu. Siapa yang akan kamu pilih saat diharuskan memilih? Ini tentang bertemunya tiga orang manusia dalam cinta yang sama. Yuki harus dihadapkan pada mantan kekasih yan...