32 - Bertemu Lagi

21 4 0
                                    

Tuhan tidak menghilangkan seseorang dari hidupmu dengan cuma-cuma, terkadang ada seseorang yang akan hadir dibaliknya.

*****
Setelah mengunjungi beberapa sekolah bersama Aldo, kini Yuki berada di sebuah kafe bar. Aldo meninggalkannya di luar begitu saja, dan menyuruhnya menunggu, tetapi Yuki tak ingin sepeti orang bodoh yang berdiri di tempat asing, ia pun memutuskan masuk.

Tetapi sepertinya itu bukan pilihan yang tepat, karena kini ia terjebak di tempat itu tanpa tahu harus mengatakan apa.

"Hallo, welkom," sapa bartender cowok ketika Yuki mulai duduk. (Halo, selamat datang)

Yuki hanya tersenyum dan menganguk, ia mulai berpikir harus menggunakan bahasa apa. Ia sama sekali tak tahu bahasa Belanda, begitupun dengan bahasa inggris.

Yuki baru menyesal, tak mendengarkan ucapan mendiang mamanya dulu yang menyuruhnya les bahasa inggris.

"Dit is voor jou." Bartender itu menuang minuman berwarna kekuning-kuningan di sebuah gelas kaca dan menyodorkannya pada Yuki. (Ini untuk Anda)

Yuki menatap bingung pada minuman itu, ia tak pernah sebelumnya melihat minuman seperti itu.

"Emm...sorry, what drink is this?" Tanya Yuki gugup, sembari mengingat-ngingat apa yang dikatakannya sudah benar apa tidak. (Maaf, ini minuman apa?)

"Dit is alcoholische drank." Bartender itu menjawab dengan bahasa Belanda. (Ini minuman beralkohol.)

"Aduh, mampus gue," kata Yuki dalam hati. "English please," ucapnya kemudian.

"Sorry, ik spreek niet vloeiend Engelsh." Bartender itu sepertinya mampu mengerti ucapan Yuki, tetapi sulit untuk menuturkan bahasa yang sama. (Maaf saya tidak fasih berbahasa inggris.)

Yuki menghela nafas lelah, dirinya pun sudah haus, apa ia minum saja minuman itu, tapi bagaiman jika itu alkohol?

Lalu seorang cowok tiba-tiba menghampiri mereka, Yuki masih tak sadar akan kehadiran cowok itu.

"Pardon, wat is er aan de hand?" Tanya cowok itu. (Permisi, apa yang sedang terjadi?)

"Zo te zien komt hij niet van hier, hij verstaat geen Nederlands," ucap bartender itu yang sepertinya mengenal cowok itu. (Sepertinya dia bukan dari sini, dia tidak mengerti bahasa Belanda.)

Merasa dibicarakan, Yuki menoleh pada cowok di sampingnya. Dan betapa terkejutnya ia melihat siapa di sana.

"Loh, kok lo bisa di sini?!" Tanya Yuki tak percaya dengan yang dilihatnya.

Sementara itu, sang cowok biasa saja, seolah sudah tahu dengan keberadaan Yuki.

"Hij is mijn vriend uit Indonesië, geef hem een niet-alcholische drank." (Dia temanku dari Indonesia, beri dia minuman non-alkohol.)

Bartender itu terlihat mangut-mangut. "Oh sorry, ik weet niet of ze geen alcoholische drank." Ucapnya kemudian. (Oh maaf, saya tidak tahu jika dia tidak meminum minuman beralkohol.)

Bartender itu Pun kembali mengurus pesanan minuman. Sementara Yuki masih menatap lekat cowok di sampingnya.

"Kenapa? Gue emang selalu ganteng kok," ucap cowok itu dengan pedenya.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang