6 - Jangan Terlalu Benci Nanti Cinta

106 33 12
                                    

Terkadang seseorang akan memilih menghabiskan waktu dengan mencintai orang yang salah, lalu dikemudian hari menyesalinya.

14 April 2020, 11:38

*****
Menurut beberapa orang, saat kamu tiba-tiba mengingat mantan bukan berarti kamu masih mencintainya. Mungkin kamu hanya merindukan beberapa kenangan manis bersamanya.

Tapi, terkadang kenangan-kenangan manis itulah yang menjadi bumerang bagi diri sendiri. Kenangan itu yang bisa saja membuatmu lagi dan lagi mengingat dia yang seharusnya sudah kamu lupakan.

Memang, kita tak boleh membenci seorang mantan. Karena kita pun pasti adalah mantan, yah pasti. Kecuali jika kamu tak pernah berpacaran, alangkah baiknya bila berteman dengan mantan. Tapi sekali lagi, apakah mungkin berteman dengan mantan tanpa mengingat beberapa kenangan bersama?

Bagi sebagian orang, yang mungkin hubungannya hanya sekedar menjelajahi rasa itu mudah. Tapi bagi mereka yang hubungannya sudah bertahun-tahun, tahu semua keburukan masing-masing, kenal dengan keluarga masing-masing. Hem, itu sulit cuy. Bahkan terasa mustahil untuk berteman tanpa melibatkan sedikit perasaan.

Tapi kembali lagi, semua tergantung dari orangnya masing-masing. Dan semoga kamu termasuk orang yang kuat:)

*****

Yuki sedang berjalan di koridor sekolah yang sudah lumayan ramai. Hari ini dia berangkat sekolah tak bersama Ifi sebab temannya itu ingin diantar oleh kakaknya yang baru saja pulang dari Jepang.

Seperti biasa Yuki berjalan tanpa menghiraukan orang-orang di sekeliling. menurutnya, mereka semua hanya orang-orang kurang kerjaan yang setiap pagi nongkrong di koridor membahas cogan-cogan di sekolah sebelah.

SMA Jayawijaya memang berdampingan dengan SMK Yudishtira, bahkan banyak murid Jayawijaya yang berteman akrab dengan anak Yudishtira, jadi wajar saja mendengar celotehan murid cewek yang mengidolakan anak-anak jurusan itu.

"Ki ... Ayuki!" Teriak seorang cowok dan berlari menghampiri Yuki.

Yuki mengernyit heran, tumben-tumben nih cowok yang tetanggaan sama dia manggil-manggil. "Kenapa?" Tanya Yuki.

"Nih, kasi ke Ifi," ucap Enzie menyodorkan sebuah cokelat berpita dan surat kecil yang diselipkan di pitanya.

Yuki mengambil cokelat itu dengan perasaan semakin bingung, "ada hal apa yang gue lewatkan?" Ucapnya dalam hati.

"Ya udah gue duluan," ucap Enzie dan meninggalkan Yuki yang masih terbengong.

"Omengat omegat... gue butuh penjelasan!" Teriak Yuki setelah kesadarannya kembali dan berlari menuju kelas, ia butuh penjelasan secepatnya.

*****

"Wahh, wahh, parah lu fi!!" teriak Yuki saat memasuki kelas, membuat beberapa murid menengok kearahnya.

"Pokoknya lu harus jelasin fi," ucap Yuki lagi sambil duduk di bangkunya.

"Lu kenapa sih?" Tanya Ifi, perasaan hari ini ia tak melakukan kesalahan apapun, apa yang harus ia jelaskan.

"Ini maksudnya apa hah?" Ucap Yuki mengeluarkan cokelat dari saku roknya.

"Widihh, manjur juga yah," celetuk Mela sambil cengengesan.

"Kayaknya dia juga ada rasa deh sama lu fi," tambah Aurel, dan tak ada yang menjawab pertanyaan Yuki.

"Ishh ... kalian semua kenapa nggak ada yang jawab pertanyaan gue sih," kesal Yuki.

"Emang lu nggak tau?" Tanya Mela.

"Tau apa sih?" Yuki semakin bingung, sebenarnya apa yang dia lewatkan.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang