19 - Kembali

46 11 5
                                    

Aku kecewa pada apa yang kulihat, tapi aku bodoh karena tidak mempercayaimu.

17 Mei 2020, 18:43
*****
Di ruang minimalis serba abu-abu itu, seorang cowok sedang melamun dekat jendela.

Ia tak henti-hentinya memikirkan kejadian yang di sekolahnya, terlebih kejadian itu menimpa kekasihnya dan ia justru memilih meninggalkannya tanpa mendengar penjelasan apapun.

"Semua itu salah paham, kejadiannya nggak seperti itu ... nggak peduli juga, semua orang mau ngomong apa, asalkan ... asalkan kamu percaya sama aku."

"ARGHHH!!!" Arka terus saja mengeram kesal, ucapan Yuki saat itu terus saja terngiang-ngiang di otaknya.

"Kenapa gue nggak percaya sama lu Ki, kenapa gue malah ninggalin lu padahal saat ini lu pasti rapuh?!" Arka menjambak rambutnya kasar.

"Gue emang pacar yang bodoh!!"

"ARGHHH!!"

Arka memilih tinggal di rumah daripada sekolah. Ia belum sanggup bertemu Yuki, hatinya masih sakit sekaligus merasa malu. Bagaimana mungkin ada orang yang meninggalkan kekasihnya disaat terpuruknya.

Arka ingin menenangkan pikirannya sekarang, ia memilih bolos sekolah.

*****

Hari ini Yuki begitu tak bersemangat, ia begitu malas ke sekolah. Tetapi papanya terus saja mengomel-ngomel melarang Yuki bolos.

"Pah ... sekali ini aja, Yuki lagi males banget sekolah," rengek Yuki pada Brama yang sedang minum kopi di ruang keluarga.

"Nggak Ki, papa bilang nggak yah nggak!" Tolak Brama, sedari tadi putrinya itu terus merengek untuk bolos, Brama sama sekali tak akan mengizinkan.

"Yah ... papa." Yuki menghentak-hentakkan kakinya kesal.

"Udah buruan mandi, keburu telat loh, nanti papa anterin ke sekolah," bujuk Brama sambil menatap putrinya yang terus manyun itu.

"Iya deh, iya." Yuki mulai berjalan menuju kamarnya lagi.

"Anak itu, ada-ada saja." Brama geleng-geleng melihat tingkah putrinya itu.

*****

"Nanti papa jemput kan?" Tanya Yuki, ia sudah sampai di sekolah.

"Nanti papa usahain, tapi kalau papa lama kamu pulang duluan aja yah," jawab Brama, ia tak ingin membuat anaknya menunggu tetapi tak membiarkan Yuki membawa motor sendiri ke sekolah.

Melihat Yuki yang malas ke sekolah, Brama takut Yuki justru pergi ke tempat lain bukan ke sekolah.

"Ya udah sana masuk." Yuki menuruti perintah papanya, ia berpamitan lalu masuk ke sekolah.

Brama tersenyum menatap punggung putrinya itu, ia menyalakan mobil lalu kemudian pergi.

*****

Sepanjang jalan Yuki terus saja ditatap aneh oleh beberapa murid, bahkan ada beberapa yang tak segan membicarakan Yuki di depan Yuki sendiri.

"Ihh, masih punya ke sekolah."

"Kalau gue sih mending pindah sekolah aja, udah nggak punya temen juga."

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang