10 - Jalan bareng bukan berarti Jadian

68 30 2
                                    

Ketika seseorang sudah membagi hal yang biasanya tak ia beritahu pada siapapun, itu artinya mereka mempercayaimu.


14 April 2020, 11:54

*****
"Kenapa papa manggil Arka?" Tanya Arka, saat ini ia berada di ruangan kerja papanya di rumah.

"Ada yang ingin papa bicarakan sama kamu," ucap Fardi serius.

Arka mengerutkan kening bingung, tumben sekali papanya ingin berbicara serius dengannya.

"Kenapa pah?"

"Kamu mungkin nggak akan setuju, tapi menurut papa ini yang terbaik."

Arka semakin bingung, apa yang sebenarnya akan papanya katakan.

"Pah, bicara nggak usah bertele-tele. Langsung intinya," ucap Arka tak sabar.

"Sebenarnya ... papa mau nikah lagi Ka."

Apa-apaan ini. Arka benar-benar tak menduga, mamanya pun belum cukup satu bulan meninggal. Tapi papanya sudah ingin menikah lagi?

"Maksud papa apa?" Ucap Arka berusaha tenang.

"Papa liat kamu selalu kesepian kalau papa ninggalin kamu kerja, itu sebabnya papa ingin ada sosok ibu yang menemani kamu lagi nak." Fardi mencoba meyakinkan Arka akan tujuannya menikah lagi.

"Arka nggak butuh mama lagi pah, mama Arka cuman satu." Arka beranjak dari duduknya untuk keluar, jika berlama-lama di sini ia tak tahu apakah masih bisa menahan emosinya.

"Papa, cuman ingin yang terbaik untuk kamu Ka," ucap Fardi pada putranya yang sudah membuka pintu untuk keluar.

"Biarin Arka tenangin pikiran Arka dulu pah," ucap Arka dan bergegas keluar menuju kamarnya.

Di kamarnya, Arka duduk di depan jendela yang mengarah pada jalan raya. Pikirannya berkecamuk, antara marah sedih dan putus asa.

Arka ingin sekali bercerita, tapi ia tak tahu harus bercerita dengan siapa.

Arka merogoh ponselnya di saku celana. Ia mencari kontak seseorang dan mengirimkan pesan.

Manusia Ribet

Yuki, lu sibuk nggak hari ini?

Nggak kok, kenapa?

Mau nggak keluar bentar, gue mau ngomong

Boleh, shareloc aja

Nggak usah, kita ketemu di cafe dekat sekolah aja

Oke, sampai ketemu

Dahh

*****

Yuki yang mendapat pesan dari Arka pun bingung, tumben sekali anak itu mengajaknya bertemu di luar.

Yuki pun bersiap-siap, jika membuat cowok itu menunggu terlalu lama. Bisa saja ia meninggalkan cafe tanpa bertemu Yuki.

"Mau kemana Ki?" Tanya Halia melihat putrinya yang sudah rapi, bukankah ini hari minggu. Yuki tak bekerja dihari minggu. Itu kompesasi dari Bos tak warasnya.

"Ada urusan bentar mah," ucap Yuki lalu menyalami mamanya.

"Kamu itu sibuk banget sih Ki, lebih sibuk dari mama kayaknya." Halia terkekeh.

Dua Sisi (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang