Situasi terburuk dalam hidup ketika tidak ada yang mempercayaimu, bahkan dia yang mengatakan menyanyangimu.
15 Mei 2020, 15:42
*****
"Woii! Ini beneran?" Teriak Ari dengan heboh.Marcel menoleh sekilas, kemudian kembali menatap ponselnya. Sementara itu Satria dan Fardi sama sekali tak mengubris kedatangan Ari.
Ari menendang meja hingga menimbulkan keributan. "Woii, gue serius ini!" Ucapnya lagi.
Lagi-lagi tak ada yang mengubrisnya. "Lu pada udah tau belum si Yuki..."
"Tauu!!" Potong Marcel, Fandi dan Satria bersamaan.
Ari mendelik tak suka pada temannya itu. "Beneran lu pada tau kejadian sebenernya?" Ia ikut duduk di samping Satria.
"Tau lah, orang satu sekolah udah pada heboh," ucap Fandi.
"Padahal mah ini biasa aja, kayak baru liat orang nembak cewek aja," cibir Marcel.
Satria meletakkan ponselnya dan menatap temannya satu-persatu. "Gue sih nggak mikirin itu yah, tapi noh temen lu si Arka, gimana coba perasaannya?"
"Yang gue denger sih, Yuki kagak nerima Alano," celetuk Ari.
"Kayak nggak tau aja lu gimana murid sekolahan lu ini, pada penerus lambe turah semua," ucap Marcel.
"Liat aja, nih berita udah kesebar ke semua angkatan." Fandi memperlihatkan room chat angkatan pada temannya.
Pembahasan mereka terhenti saat tiba-tiba pintu dibuka oleh seseorang.
Fandi, Marcel, Satria dan Ari saling melirik satu sama lain.
Ari berdiri dari duduknya dan menghampiri Arka yang masih berdiri dan menepuk pundaknya "Woii brader!"
"Tuh muka udah mirip sambel terong tau nggak ditekuk gitu." Ari mencolek-colek dagu Arka berniat menggodanya.
Arka menepis tangan Ari kasar. "Jijik!" Ucapnya kemudian duduk di bangku kosong.
Arka mengibas-ngibaskan tangannya panas.
"Walah walah, sepertinya tuan putra kepanasan." Ari kembali berulah, ia mengambil secarik kertas kemudian mengipaskannya pada Arka.
Marcel dan Fandi bernafas lega. Setidaknya untuk sekarang Arka mungkin tidak terlalu memikirkan masalahnya.
Mereka benar-benar tak tahu mood seorang Arka ketika sedang kesal, jadi sebisa mungkin mereka menjaga perasaanya sekarang.
"Tuan putra? istilah dari mana lagi tuh nyet," ucap Marcel, aneh mendengar ucapan Ari.
"Yah masa tuan putri, kalau tuan putrinya Arka kan Yuk...i," spontan Ari menutup mulutnya, ia benar-benar tak sadar mengucapkan nama Yuki.
Ari menoleh, temannya sudah melototinya bengis. Sebisa mungkin mereka menjauhkan Arka dari pikirannya pada Yuki, tetapi karena mulut lembek Ari semua kelar.
"Huhhh ..." Arka membuang nafas pelan, temannya perlahan menoleh padanya.
"Sabar Ka," ucap Ari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dua Sisi (TAMAT)
Teen FictionBagaimana rasanya saat dihadapkan pada dua orang yang sama-sama berarti untuk hidupmu. Siapa yang akan kamu pilih saat diharuskan memilih? Ini tentang bertemunya tiga orang manusia dalam cinta yang sama. Yuki harus dihadapkan pada mantan kekasih yan...