[29] Sokongan Dana

347 40 0
                                    

Rumah besar bergaya kolonial dengan halaman luasnya, kembali diliputi keheningan. Rumah yang biasanya diisi tawa dan canda penghuni rumah, saat ini hanya menyisakan senyuman ketabahan. 

Beberapa minggu setelah upaca pemakaman sang ayah mertua, Praya sedikit demi sedikit mulai bangkit lebih tegar melihat kondisi ibu mertuanya yang dirasanya lebih terguncang. Kehilangan anak bungsunya, lalu kemudian suaminya, tentu bukan hal mudah bagi wanita lansia itu. Namun sang ibu mertua terlihat lebih tabah menghadapi musibah yang bertubi-tubi terjadi pada keluarganya. Ia jadi merasa malu pada dirinya sendiri, yang masih muda namun terlihat lebih rapuh.

Malam itu, ia kedatangan tamu dari kantor yayasan suaminya. Berita yang dibawa oleh direktur pengganti Chandra, membuat Praya semakin yakin untuk memulai langkah baru. Dipta, sang direktur baru mengabarkan jika beberapa donatur tetap yayasannya mulai mundur dalam memberikan suntikan dana, memilih untuk menjadi donatur tak tetap. Itu artinya mereka hanya akan mendapatkan pendanaan sesuai dengan kegiatan yang diajukan.

Mundurnya para donatur tetap itu merupakan musibah lain yang harus dihadapi Yayasan Sagara. Ada puluhan karyawan di perusahaan itu yang menggantungkan hidup pada yayasannya. Tanpa sokongan dana dari para donatur tetap, sulit untuk para karyawannya merasa stabil secara finansial.

"Mohon maaf Bu, kami saat ini tidak ada cara lain untuk bertahan dengan dana operasional yayasan, selain menggunakan dana darurat yang sudah disiapkan almarhum Pak Chandra. Dan saya ingin meminta pertimbangan pada ibu," tutup Dipta kemudian.

Praya terdiam beberapa saat, berpikir. Dana darurat itu memang sudah disiapkan suaminya jauh-jauh hari jika kejadian semacam ini terjadi. Dana itu merupakan hasil penanaman saham sang suami di Rakata Daya Grup, yang sengaja suaminya pisahkan dari keuangan rumah tangga mereka.

"Siapa saja donatur tetap yang masih bertahan?" tanya Praya.

Rosa, yang mendampingi Dipta malam itu, menyodorkan dokumen yang berisi nama-nama donatur yayasan mereka. Dibacanya satu per satu data donatur itu dan nilai donasi yang biasa mereka keluarkan. Ada beberapa nama yang ia kenal di sana, rekan-rekan lama suaminya. Sebagian besar donatur tetap yang bertahan atas nama individu, sementara untuk donatur perusahaan hanya perusahaan kecil saja yang memilih tak mundur. 

Berbeda dengan bentuk kerjasama perusahaan komersial yang lebih bersifat mengikat, kerjasama dalam hal amal memang tak ada ikatan kuat yang layak dipertanggungjawabkan. Hanya sebuah kerjasama atas dasar kepercayaan. Ia sadar yang menjadi jaminan bagi para donatur itu selain sosok Chandra, sosok sang mertua juga berandil besar. Ketiadaan dua sosok itu jelas membuat para donatur berpikir ulang untuk berjuang bersama lagi.

Praya menghela nafas berat, perjuangan suaminya membesarkan yayasan ini selama sepuluh tahun terakhir memang terbilang cepat karena sokongan dana dari perusahaan-perusahaan besar. Namun hilangnya sokongan dana itu tentu saja membuat Yayasan Sagara lebih cepat juga untuk terpuruk.

Ditelisiknya satu per satu daftar nama donatur itu, sampai pada lembar terakhir sebuah nama perusahaan besar yang ia kenal ada di daftar itu, "Cipta Raya Land, mereka tak mundur?"

"Ah, belum ada kabar dari mereka, Bu. Tapi saya kurang yakin mereka akan bertahan, mengingat kerjasama kita dengan perusahaan itu masih terbilang muda. Perusahaan yang sudah lama menjalin hubungan saja mundur secara teratur," jelas Dipta disambut anggukan oleh Rosa.

Praya kembali menghela nafas, penjelasan Dipta memang masuk akal.

"Baiklah, akan saya cairkan dana darurat yayasan kita. Tapi saya juga akan mencoba untuk mencari cara lain meyakinkan donatur perusahaan besar yang masih bertahan,"ujar Praya kemudian.

Dipta dan Rosa terlihat lega mendengar keputusan Praya, masih ada harapan untuk yayasan mereka. Tak lama mereka berpamitan, meninggalkan Praya yang mulai memikirkan langkah nyata dalam membangkitkan kembali yayasan hasil kerja keras suaminya itu. Tak ada waktu untuk terus terpuruk, ia harus bangkit.

Pernikahan GandaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang