Chapter 34 : Sore, Nona Ling

5.6K 973 252
                                    

Selamat pagi epribadih!

Wkwk tumben ye author up pagi-pagi kek gini 😌
Sebenernya mau up tadi malam, tapi bisa apa? Author ketiduran :(

N then semoga cerita Yaya menemani hari-hari gabut klean❤️

Selamat membaca! 🤗

________






Yaya berbaring di kursi panjang, kakinya ia angkat layaknya santai di pantai dengan menikmati teh Krisan yang ibunya berikan tadi. Cangkir berukiran bunga-bunga itu Yaya letakkan di meja, tangannya beralih ke lipatan yang terbuat dari kulit hewan. Namun jangan salah, di dalamnya terdapat jenis-jenis jarum akupuntur yang ada di dunia ini. Mungkin sebentar lagi dirinya akan menjadi tukang jarum, atau tukang jahit? Ah jangan mengada-ngada kau Yaya!

Wajah cantiknya menatap ke luar jendela. Beberapa saat lagi matahari akan terbenam, dan ia harus pergi ke Chou Fangzi. Yaya menutup matanya, wajahnya tersapu angin sore. Udara segar dan cocok untuk healing dirinya sendiri.

Di waktu yang sama, pasukan yang dipimpin oleh pangeran Han Yu Xia dan Jendral Ling memasuki daerah yang dituju. Karena hari sudah akan gelap, para pasukan membuat tenda untuk istirahat malam ini. Mungkin paginya mereka akan masuk ke perkampungan suku Barbara.

"Apa yang kau bawa?" Ling Jin membuka suara setelah sekian lama mengamati pangeran mahkota yang tengah duduk dan tidak hentinya melihat benda aneh yang dibawanya.

Pangeran Han Yu Xia langsung menggenggam benda pemberian Yaya tadi. Kedua alis Ling Jin mengernyit, seolah sahabatnya ini tidak ingin dirinya tau apa itu.

"Ini tidak berguna." Pangeran Han Yu Xia lalu berdiri dan masuk tenda. Ling Jin kembali menatap sahabatnya itu dengan heran, apakah dia kelelahan?

Di dalam tenda, Han Yu Xia duduk di tempat tidurnya dan masih mengamati benda bulat aneh itu.

"Katanya ini bisa membuatku kuat melawan musuh?" Gumam Han Yu Xia.

"Apakah aku akan menjadi sapi?" Han Yu Xia bergumam lagi. Sebenarnya dari tadi selama proses pengamatan ada pertanyaan yang terselip di otaknya, kenapa ada gambar sapi di kepala benda ini? Teringat perkataan Yaya yang menyuruhnya untuk makan benda ini, Han Yu Xia langsung membuka bungkus permen. Dengan susah payah ia membuka, sampai-sampai ia membukanya dengan pisau yang tajam.

Setelah dibuka, warna merah muda dan putih terlihat dipermukaan benda itu. Tanpa ragu lagi ia memasukkan permen ke dalam mulutnya. Ia ingin mengunyahnya, namun benda itu sangat keras. Akhirnya ia hanya membiarkannya berada di dalam mulutnya.

"Manis!" Serunya. Bibir tipisnya terangkat membentuk senyuman tipis. Ia teringat wajah gadis yang memberinya benda aneh ini, dirinya berjanji akan memberinya hadiah setelah ia pulang dari perbatasan. Memasukkan dan mengeluarkan benda itu dari mulutnya, Han Yu Xia selalu tersenyum.

"Apa yang manis?" Perkataan Ling Jin mengagetkan Han Yu Xia yang sedang mengingat Yaya dalam ingatannya.

"Tidak." Balas Han Yu Xia dengan cekatan.

"Apa yang kau makan?" Tanya Ling Jin lagi.

"Aku tidak makan apa-apa." Balas Han Yu Xia lagi.

"Itu apa?" Ling Jin mendekati Han Yu Xia yang memegang benda dengan gagang putih di tangannya. Ia ingin menyentuh apa yang sedang dibawa oleh pangeran mahkota, namun segera Han Yu Xia menjauhkan benda itu dari jangkauan Ling Jin.

Ling Jin menyedekapkan tangannya, menatap pangeran Han Yu Xia dengan tatapan curiga. Pangeran mahkota yang ditatap seperti itu merasa risih.

"Ini benda yang diberi Nona Ling sebelum kita berangkat. Ini namanya permen kepala." Jelas Han Yu Xia pada Ling Jin.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang