Wu Yang keluar dari persembunyiannya. Rambut hitam yang panjang itu tertiup angin, untung saja kain hitam yang mengikat matanya berguna untuk rambutnya agar tidak terlalu berantakan. Tongkat panjang nan kecilnya ia arahkan ke depan hingga menyentuh kuda Jenderal Ling dan membuat kuda itu berhenti dan terdiam.
"Kau?"
Senyum tipis Wu Yang menghiasi bibir di wajahnya. "Aku bisa membawamu keluar dari hutan tidak sampai matahari terbenam."
Perkataan Wu Yang membuat wajah jenderal Ling yang masih duduk di atas kuda menatap curiga ke arah pria muda di bawahnya. Ia tahu jika kemarin putrinya dan pria buta yang sekarang mencegatnya ini membutuhkan waktu seharian untuk sampai ke perbatasan tempatnya berada.
"Tuan Muda, kau membohongi putriku?" Jenderal Ling langsung saja menanyakan kecurigaannya.
"Membohongi?"
"Kau berkata padaku bahwa hanya perlu beberapa waktu untuk keluar dari dalam hutan ini. Sedangkan, kau membawa putriku selama seharian. Apa—"
"Aku tidak membohonginya!" potong Wu Yang seketika itu juga. Pria itu tidak ingin Jenderal Ling salah paham terhadapnya.
Namun, keheningan menyelimuti mereka. Wu Yang tahu jika ayah dari wanita itu sedang menaruh curiga terhadapnya.
"Aku tidak membohonginya, aku hanya melaksanakan apa yang dia inginkan. Ia ingin tidak terlalu cepat sampai ke luar perbatasan, dan ia ingin waktu malam untuk sampai sana." Wu Yang menjelaskannya sedetail mungkin. Ah, dalam hatinya tidak ingin membuat kecewa dari Jenderal Ling. Ia ingin pria tua itu melihatnya sebagai orang yang bertanggung jawab.
"Hahaha, aku percaya! Anak muda, aku belum mengucapkan terima kasih untukmu. Jadi aku mewakili putriku, terima kasih sudah mendampingi putriku dan menjaganya. Kau pria yang baik, kau sangat hebat, dan penuh tanggung jawab!" Jenderal Ling melontarkan berbagai kata pujian.
Telinga Wu Yang memerah, ia tidak tahu itu. Biasanya ketika dipuji akan kehebatan yang dimiliki, ia tidak akan semalu ini. Tapi, kenapa putri dan ayah ini dua-duanya bisa membuat malu dirinya? Hei, jangan katakan Wu Yang suka dengan Jenderal Ling! Wu Yang hanya tidak sadar jika dia menginginkan pengakuan dari ayah Nona Ling saja.
"Apa kau percaya padaku? Aku akan membawamu ke luar hutan dengan selamat," kata Wu Yang.
"Jika itu tidak memberatkan mu."
"Tidak!"
"Ah, aku akan berbicara pada Ya'er jika ia telah bertemu teman yang sangat baik," goda Ling Shunghin yang tahu jika pria di hadapannya ini telah menyukai putrinya.
"Ti-tidak perlu! Aku membantumu karena aku senang," timpal Wu Yang secepatnya.
"Senang dengan putriku?" goda Jenderal Ling lagi.
"Eh, ya? Ah, tidak!"
"Hahaha, baiklah." Jenderal Ling tertawa dengan kerasnya. Sungguh senang dirinya menggoda pria di depannya. Di dalam hatinya sedikit lega, ia tidak perlu mengkhawatirkan akan pernikahan dari putrinya. Masih ada pria yang dengan tulus menyukai dan bertanggung jawab terhadap keselamatan putrinya.
"Sekarang, bagaimana kita akan menuju ke luar dari hutan ini?" tanya Jenderal Ling.
"Aku akan mengendarai kudamu. Aku duduk di depan, dan kau di belakangku. Jenderal Ling hanya perlu memegangi ku agar tidak jatuh," jelas Wu Yang.
Perkataan Wu Yang yang sangat meyakinkan membuat pria tua dari kediaman Ling ini langsung meyakininya. Ia tidak akan menanyakan apakah mereka akan menabrak pohon atau jatuh ke dalam lubang, itu semua tidak perlu. Walaupun buta, teman dari putrinya ini memiliki ilmu yang sangat hebat.
KAMU SEDANG MEMBACA
General's Daughter from Future
Historical Fiction[bukan novel terjemahan] AWAS YA KALAU PLAGIAT. ANE SANTET ONLINE NIH :) Maria Su Han. Keluarga dan teman dekat biasanya sering memanggilnya Yaya, seorang anak perempuan keturunan China-Indonesia yang merupakan mahasiswa Jurusan Ekonomi di Universi...