Happy weekend!
Hari sudah tidak sepanas tadi, kali ini Yaya berdiri bersama keluarga Ling lainnya. Di depannya terdapat kereta kuda yang mewah, mungkin jika di jual akan laku puluhan juta. Bisa buat beli aipon duapuluh pro meks mak.
Ling Jin dan Han Yu Xia duduk di dalam kereta, Yaya mengintip bagaimana keadaan di dalam kereta. Han Yu Xia duduk dengan meminum secangkir teh, tidak menghiraukan jika keluarganya sudah berbaik hati mengantarkan hingga pintu gerbang depan.
"Apakah kau ingin ikut Ya'er?" Tanya Ling Jin yang sedari tadi melihat keanehan dari Yaya.
"Ge.."
"Ya?"
"Nanti di dalam kereta jangan tidur." Yaya sok menasehati.
"Kenapa gege tidak boleh tidur?" Pemuda yang sedari tadi berdiri di belakang Yaya berkomentar tentang perkataannya.
Yaya membalikkan badan dan menarik tangan Ling Joon, gadis itu memaksa Ling Joon untuk melihat kondisi di dalam kereta.
"Bayangkan, kau lagi asik-asik tidur eh muka kau kesiram air teh." Yaya berargumen dengan polosnya yang sontak mendapat jitakkan keras di dahinya.
"Bodoh." Ejek Ling Joon.
"Hei tadi kau sudah meminta maaf, kenapa berulah lagi?!" Yaya meletakkan kedua tangannya di masing-masing pinggangnya.
"Ya suruh siapa kau bodoh." Ling Joon tetap tidak mau mengalah.
"Kau tau, kuda saja tau mana yang pintar dan bodoh!" Kata Yaya menggebu-gebu. Ling Shunghin dan Ming Yue menggelengkan kepalanya melihat kedua anaknya yang tidak bisa akur itu.
Yaya berlari ke depan dan menepuk-nepuk kuda yang mengangkut kereta, kemudian balik lagi ke arah Ling Joon.
"Tadi kuda itu bilang Ling Joon bodoh." Ucap Yaya meyakinkan.
"Apakah benar?"
"Ya." Balas Yaya. Ling Joon seperti Yaya, dia berjalan ke arah kepala kuda dan menepuk-nepuk nya. Kemudian balik lagi ke arah Yaya.
"Bagaimana?" Tanya Yaya.
"Dia tidak bicara apa-apa." Ling Joon berkata pasrah.
Yaya tertawa keras. Bodoh. Ling Joon bodoh.
"Hahahaahaaaa""Kenapa kau tertawa?" Ling Joon bertanya atas kebingungannya.
"Ayah.. ibu.. mana mungkin kuda bisa berbicara, yakan?" Yaya mencari dukungan pada Ayah dan ibunya.
Ming Yue tersenyum menanggapi kelicikan gadis kecil di depannya.
"Ya'er kau sangat pandai!" Ling Jin memberi Yaya kedua jempolnya.
"Kenapa kalian membodohi ku?" Merasa terbodohi, Ling Joon seperti tidak terima.
"Suruh siapa kau bodoh, wleekkk!" Ejek Yaya dengan menjulurkan lidahnya ke arah Ling Joon.
Semua orang tertawa, tidak terkecuali para prajurit dan dayang yang berada di sekitar mereka. Tuan mudanya yang biasanya bermulut pedas kalah dengan nona muda barunya.
"Ah.. sudah-sudah. Ling Jin tidak baik membuat putra mahkota menunggu." Ling Shunghin mengingatkan putranya untuk segera pergi ke istana.
Yaya menjulurkan kepalanya untuk mengintip pangeran Mahkota. Kepalanya menggeleng pelan.
"Gege hati-hati. Jangan merindukanku, ingat permen ini jika kalian merindukan ku." Yaya memberikan pangeran Han Yu Xia dan Ling Joon masing-masing permen jahe.
KAMU SEDANG MEMBACA
General's Daughter from Future
Historical Fiction[bukan novel terjemahan] AWAS YA KALAU PLAGIAT. ANE SANTET ONLINE NIH :) Maria Su Han. Keluarga dan teman dekat biasanya sering memanggilnya Yaya, seorang anak perempuan keturunan China-Indonesia yang merupakan mahasiswa Jurusan Ekonomi di Universi...