Semua mata menatap ke arah Yaya, Jendral Ling yang merasa direndahkan, mengepalkan tangan untuk menahan amarahnya. Sedangkan Yaya, dirinya terbengong-bengong menyaksikan perseteruan yang menjadikannya kambing hitam.
Gadis itu menunjukkan buntalan kain yang berisi beberapa kue bulan, seperti seorang Yutuber yang sedang menunjukkan suatu produk. Yaya berjalan ke arah singgasana kaisar dan permaisuri, membungkukkan badannya untuk memberi hormat. Saat ini tokoh utama dalam acara ini adalah dirinya.
"Yang mulia kaisar, apakah makanan ini untuk di nikmati orang-orang yang menghadiri acara ini?" Tanya Yaya yang sekilas melirik ke arah Putri Bai.
"En, makanan semua ini untuk tamu-tamuku." Yaya tersenyum, Putri Bai tunggu pembalasanku!
"Apakah salah jika saya mengambil beberapa potong roti bulan?"
"Tidak! Kau ambillah sesukamu." Kali ini permaisuri mengambil topik pembicaraan.
Yaya melihat ke arah Putri Bai dengan menjulurkan lidahnya secara diam-diam, tapi berhasil dilihat oleh Pangeran Mahkota.
"Terimakasih Yang mulia permaisuri, Saya harap yang mulia selalu bijaksana. Sekaligus saya ingin meminta izin yang mulia untuk meninggalkan acara ini sebentar." Kata Yaya penuh kelembutan, hingga membuat permaisuri tersenyum lebar.
"Oh jika boleh Ben Gong tau, kemanakah kau pergi?" Tanya permaisuri dengan senyum yang masih melekat di bibirnya.
"Mencari gege, tapi sebenarnya saya tidak tau dimana gege hehe." Ucap Yaya dengan cengiran yang khas.
Pangeran Han Yu Xia menggeleng-gelengkan kepalanya, apakah gadis ini begitu bodoh? Istana adalah tempat yang mengerikan, bahkan ini tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kediaman pejabat istana. Banyak kejahatan, jika tidak berhati-hati, mungkin akan mati. Tapi lihatlah gadis ini berani memancing keributan dengan seorang putri, bahkan dia sekarang ingin pergi sendirian.
"Kau boleh membawa Pangeran Mahkota." Balas permaisuri dengan nada yang menggoda.
Yaya menggelengkan kepalanya berulang kali, permaisuri sangat-sangat mengerikan! Bagaimana dirinya harus berdua dengan makhluk astral itu?
"Yang mulia–—" memperlihatkan wajah yang seolah-olah sedih, Yaya berharap permaisuri akan iba padanya.
"Ya'er.. kenapa kau?"
"Yang mulia, Pangeran Mahkota sangat menyebalkan. Jika pangeran ikut dengan saya, ia akan membuat saya kesal." Yaya lupa bahwa yang di hadapannya saat ini adalah kaisar dan permaisuri, suara yang dikeluarkannya sedikit berlebihan.
"Nona Ling–—"
"Nah itu itu! Pangeran selalu seperti itu!" Yaya menunjuk-nunjuk pangeran mahkota, sedangkan objek yang di tunjuk kebingungan.
"Hahahaha." Kaisar tertawa dengan keras. Bagaimana mungkin gadis ini tidak takut dengan kebuasan putranya. Semua tamu bergemuruh, kaisar tertawa di hadapan tamu-tamunya.
"Jika seperti itu pergilah dengan pangeran kedua, dia tidak se-menyebalkan pangeran mahkota." Kaisar Han Xian menawarkan putranya yang lain. Yaya melirik pangeran yang berada tak jauh dari Han Yu Xia, dia pangeran Han Fu Zhu.
Wajahnya memang menunjukkan kebaikan dan kelembutan, tapi mungkin ada hal buruk yang dia simpan di hatinya.
"Tidak! Benwang akan menemani Nona Ling!" Han Yu Xia dengan suara yang dingin segera menarik tangan Yaya untuk segera pergi.
"Bukankah kita harus memberi hormat dulu kepada yang mulia kaisar dan permaisuri sebelum pergi?"
"Tidak perlu, Ayo!" Pangeran Mahkota yang menggenggam tangan seorang gadis mendadak menjadi bahan rumpian bagi kaum bangsawan yang hadir di acara istana.
KAMU SEDANG MEMBACA
General's Daughter from Future
Historical Fiction[bukan novel terjemahan] AWAS YA KALAU PLAGIAT. ANE SANTET ONLINE NIH :) Maria Su Han. Keluarga dan teman dekat biasanya sering memanggilnya Yaya, seorang anak perempuan keturunan China-Indonesia yang merupakan mahasiswa Jurusan Ekonomi di Universi...