Chapter 49 : Pria Tua

2.1K 517 107
                                    

Terima kasih atas Vote dan komennya❤️🤗
Teruntuk yang belum vote dan komen, bisa dong, kasih author dukungan. Supaya bisa rajin publish cerita gitu.

Gak maksa, ya....😂

Okey, di part ini, author kasih teka teki lagi.

_____________________

Berbeda keadaan dengan Yaya dan Wu Yang, penghuni istana berhamburan keluar karena getaran hebat ini. Mencari cara agar terlindung dari reruntuhan bangunan yang kemungkinan akan terjadi.

"Ibu, ayo kita keluar!" teriak Han Yu Xia pada ibunya.

"Ta-tapi, aku tidak mau meninggalkan Ting'er sendiri di sini." Xu A Ning tidak rela meninggalkan putrinya dalam keadaan seperti ini. Namun, apa bedanya dengan hari-hari kemarin?

"Ibu, aku sudah terbiasa sendiri. Ibu dan gege bergabunglah dengan penghuni istana lainnya. Yang Mulia Kaisar pasti akan mencari kalian," balas Han Yu Ting dengan lembut. Dirinya sudah terbiasa seperti ini, jika mati pun ia akan menerimanya.

Perkataan Han Yu Ting menyayat hati Xu A Ning, rasa bersalah kembali membuncah di hatinya. Di dunia ini, mungkin dosanya terlalu banyak. Tidak salah lagi jika dirinya meminta kematian datang padanya.

Ah, jika saja Yaya di sini, pasti perempuan paruh baya itu akan dinasehati habis-habisan olehnya. Siapa bilang, ketika mati masalah akan selesai? Bukankah kita harus berjuang untuk memperbaiki kesalahan-kesalahan itu? Walaupun mereka tidak puas dengan perbuatan yang kita lakukan, setidaknya itu mengurangi dosa yang kita perbuat.

Huh, hidup memang sangat menyakitkan. Bukan masalah yang membuat kita menyerah, namun perkataan orang lain yang kejam itulah yang membuat kita kalah. Kadang seseorang ingin berjuang memperjuangkan haknya, namun perkataan remeh membuat hak yang harusnya didapatkan tidak diraih dengan baik.

"Di mana Yang Mulia Permaisuri?" nada tinggi itu keluar dari bibir kaisar.

"Maaf, Yang Mulia...."

"Katakan!" seru Kaisar kepada para prajurit.

"Yang Mulia Permaisuri bersama Pangeran Mahkota masuk ke kediaman Putri Ketiga." Prajurit itu menjawab dengan hati yang tertekan.

Kaisar Han Xian seketika menerobos gerbang kediaman tempat dimana Han Yu Ting tinggal. Semua orang berdiri kaku menyaksikan kemarahan yang menimpa kaisar. Berharap, semuanya akan baik-baik saja.

"Permaisuri, Pangeran Mahkota!" teriak Kaisar dengan kerasnya.

"Jika kalian tidak keluar, aku akan menghukum kalian!" seru Kaisar sekali lagi.

"Tidak perlu menghukum ibu, aku akan menanggung semuanya." Han Yu Xia datang dengan wajah datarnya. Perseteruan antara anak dan ayah sekarang menjadi tontonan. Untungnya, para prajurit tidak berani menyaksikan keseruan di dalam kediaman itu.

Seru? Hei, ini bukan latihan vokal!

"Apakah kalian ingin menyebarkan kutukan ke semua orang?" tanya Kaisar dengan menggertakkan giginya.

"Siapa yang menyebarkan? Bukankah harus bertanya kepada selirmu itu?" Han Yu Xia tersenyum dengan sinis.

"Siapa yang kau maksud? Jangan mengalihkan pembicaraan!"

"Aku malas berbicara denganmu," kata Han Yu Xia jengah. Ah, siapa yang berani berbicara secara kasar seperti ini jika bukan Han Yu Xia? Bahkan, ayahnya pun akan mengalah jika Han Yu Xia mengambil peran.

"Meimei, kau tidak perlu melihat orang yang tidak ingin bertemu denganmu. Ayo, aku akan mengantarmu ke dalam kamarmu lagi." Han Yu Xia berjalan ke arah Han Yu Ting yang tengah berdiri dengan bantuan permaisuri.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang