Chapter 33 : Plot Twist

4.8K 974 244
                                    

Author yakin, pasti kalian yang melihat notif cerita ini up pasti bilang

- Akhirnya up juga nih author.
- Tumben Up.
- Lama bener up nya thor.

Hayoooooooo ngaku! Btw selamat membaca yaaa😌❤️

___________________


"kenapa?" Tanpa rasa bersalahnya Yaya bertanya kepada Ling Joon yang menutup mukanya malu.

Ling Joon langsung menyambar tangan Yaya dan membawanya duduk ke tempatnya semula. Ada beberapa orang yang masih memperhatikan tingkah kedua saudara beda jenis kelamin itu.

"Kenapa kau selalu mencari gara-gara?" Eluh Ling Joon.

"Aku tidak mencari gara-gara." Balas Yaya membela dirinya sendiri.

"Ya'er, aku minta padamu." Ling Joon menatap Yaya dengan sungguh-sungguh.
"Aku ingin kau aman hidup disini, jadi bisakah kau jangan berbuat sesuatu di luar nalar?"

Yaya yang mendengar itu seketika merasa bersalah. Tapi jika dia diam saja di dunia ini, tidak ada cerita yang bisa ia ceritakan pada keluarganya di masa depan. Tidak ada pengalaman dan ia tidak bisa menjalankan misi dari Systemnya.

"Ya'er, kau mendengar perkataan ku?"

Pertanyaan dari Ling Joon langsung Yaya jawab dengan anggukan. "Gege maafkan aku." Batin Yaya.

Pelayan membawa semua makanan yang mereka pesan, fokus Yaya beralih pada bebek peking yang ada di depannya. Apakah wanita masa depan ada yang bisa merasakan bebek peking dengan bumbu-bumbu tradisional yang masih khas? Ah tentu saja itu hanya dirinya!

"Kau tidak memakannya?" Tanya Ling Joon yang melihat Yaya hanya menatap bebek peking dengan tersenyum menakutkan.

Pertanyaan itu membuat Yaya semakin tersenyum lebar. Ling Joon bergidik ngeri, apakah ada hantu yang merasuki gadis di depannya?

Yaya mengambil paha bebek itu dengan tangan kanannya, memasukkan potongan paha bebek kedalam mulutnya. Aihhhh pernahkan kalian makan gudeg Jogja dari tempatnya langsung dan masih dioleh dengan cara tradisional? Ini konsepnya sama. Ia makan bebek peking dari tempatnya langsung, tentu saja bumbunya dan alat masaknya masih tertinggal jauh dari masa depan.

Brak!

Suara meja yang terbalik dengan keras membuat suasana riuh seketika.

"Bebek bebek bebek!" Kaget Yaya. Benar kan? Dirinya makan bebek, bukan makan makan ayam!

"Siapa yang mengganggu nona ini tadi?"

Semua mata kembali menatap ke arah Yaya yang masih meneruskan aksi makan memakan bebek peking.

"Tidak ada yang menjawab? Aku akan hancurkan tempat makan ini!" Teriak wanita itu.

Mendengar itu, napsu makan Yaya langsung menguap. Mengelap bibirnya dengan anggun, tangannya mengetuk di atas meja.

Ling Joon berdiri dari tempatnya duduk, ia berniat akan meminta maaf kepada wanita itu untuk tindakan adiknya tadi.

"Nona–—”

"Apakah kau tidak tau malu?" Lanjut Yaya untuk perkataan Ling Joon.

Ling Joon memelototi Yaya karena niat meminta maafnya ternodai oleh perilaku tengil adiknya lagi.

Merah menjadi putih, putih menjadi hitam dan kembali lagi menjadi merah. Wajah wanita itu seperti kepiting yang baru saja diangkat dari wajan setelah digoreng.

"Maaf nona, apa yang salah dari perbuatan saya?" Tanya Yaya setenang mungkin, posisi badannya masih duduk dengan tegaknya.

"Kau masih bertanya apa kesalahanmu?!" Seru wanita itu. Mungkin jika ia berseru lagi, urat leher nya akan patah.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang