Chapter 39 : Patah

3.7K 792 184
                                    


Masih ada yang belum tidur?
Lama gak jumpa, ya? Sekali jumpa pasti tengah malam😂

Jadi, beberapa hari ini author mengumpulkan mood. Ikut kelas editing juga sih, makanya kemarin belum bisa balas komenan kalian.

Selamat bermalam Minggu, semoga besok ada doi yang jemput untuk ngajak main klean, ya! See you❤️

_____________________









"Nona Ling!"

"Apa?" Yaya memandangi Han Yu Xia yang berwajah cemas. Apakah ada yang salah?

"Tanganmu tidak apa?" Tanya Han Yu Xia. Wajahnya masih menunjukkan rasa cemas.

"Eh, aku?"

"Seharusnya aku yang menggantikan mu menampar dia. Aku sudah memakan permen kepala yang kau beri. Pasti kekuatanku sekarang seperti sapi," ucap pangeran mahkota dengan polosnya.

Astaga, apakah hari ini topik pembicaraannya seputar dengan sapi?

Yaya terduduk memegangi pelipisnya. Berbicara tentang sapi, dirinya teringat Wu Yang yang mengatakan jika dirinya cantik dan bukan seperti sapi. Hei, apakah dirinya saat ini berdosa? Dia sebentar lagi akan menikah dengan Han Yu Xia, tapi sepertinya ia tertarik dengan pria buta itu.

Mendekat ke arah Yaya, Han Yu Xia menarik tangan Yaya yang digunakan untuk memegangi pelipis dan menggenggamnya.

"Nona Lin, di lain waktu, aku tidak akan diam jika kau mengulangi ucapan mu itu!" Pangeran Han itu menatap tajam ke arah Lin Fan. Gadis suku itu mengangguk dan pergi dengan memegangi pipinya yang sakit.

"Apakah aku menghancurkan rencana mu?" tanya Yaya kemudian.

Han Yu Xia menggeleng. "Aku juga sudah tidak tahan dengan tingkahnya."

"Besok aku akan mengirim prajurit untuk membawamu pulang," kata Han Yu Xia lagi.

Yaya menggelengkan kepalanya berulang kali. Dirinya baru sampai, dan disuruh pulang? Apakah anda tidak menghargai gadis ini yang berjalan jauh, tuan?

Sedangkan di dapur, Lin Fan membanting semua peralatan di jangkauannya.

"Apa yang kau lakukan?" tegur Ketua Lin.

"Ayah, aku benci perempuan itu!"

"Kau tidak boleh berkata seperti itu!"

"Dia sangat manja. Bagaimana bisa bersanding dengan tuan muda?" wajah Lin Fan sudah berubah menjadi sangat merah.

"Stss, jangan sampai tuan itu tau. Kau akan dibunuh nantinya. Aku akan mencuci tangan terlebih dahulu dan mengantarkan makanan ini." Ketua suku pergi ke luar untuk mencuci tangannya.

"Sebelum membunuhku, aku akan membunuhnya." Gumam Lin Fan. Dari balik hanfunya ia mengeluarkan sebotol racun dan menuangkannya pada makanan di depannya. Gadis ini sungguh sangat sembrono dan gegabah.

"Fan'er, ayo bantu aku membawa ini semua!" perintah ketua Lin yang datang tiba-tiba. Dengan gegabah, Lin Fan membuang wadah racunnya dengan diam-diam di bawah kakinya.

Di atas atap dapur, Wu Yang mengetahui dengan jelas apa yang diperbuat gadis suku itu. Walaupun dia tidak bisa melihat, tapi mata batinnya seperti memberikan gambaran yang sama seperti apa yang terjadi saat ini. Indera pendengarannya yang tajam seakan memberi konfirmasi yang lebih detail hal apa yang sedang terjadi. Jadi, jangan salahkan jika dia yang buta ini bisa mengetahui segala hal. Aih, sebenarnya ia hanya ingin santai dan sembunyi dari para prajurit itu. Dirinya hanya tidak ingin semua orang melihat ke arahnya. Namun, adanya makanan racun itu, membuat ia harus muncul melindungi Yaya.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang