Yaya melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan yang di penuhi manusia-manusia aneh. Mendorong pintu berwarna merah tua, penglihatan Yaya menangkap objek yang tidak pernah ia lihat sebelumnya. Bukankah ia masih berada si Forbidden City? Dimana para pengunjung lain? Jika tadi ia berada di keramaian para pengunjung, sekarang yang ia lihat hanya perempuan tua dan muda memakai hanfu, dan beberapa laki-laki memakai prajurit.
"adakah yang salah nona?" tanya Ling Shunghin.
"ah apakah Forbidden City sudah tutup? Kenapa tidak ada pemberitahuan dari pusat informasi?" Yaya kebingungan.
"Forbidden City? Ini di kediaman General Ling, Jendral utama di kekaisaran Han Xian. Saya tidak menuduh anda sebagai penyusup, tapi anda telah masuk ke rumah saya tanpa izin" General Ling Shunghin berkata dengan tenangnya. Seperti seseorang yang sudah menghadapi permasalahan ini.
"ayah! Dia adalah penyusup! Joon'er yakin itu!" Ling Joon menghadap ke General Ling yang duduk di kursi kebesarannya. Sinar matahari yang masuk dari celah-celah dinding membuat pedang di tangan kanannya menyilaukan mata.
"heiiii.. Penyusup Penyusup. Anda kira anda wow gitu? Sini gak kenal situ ye mas" bela Yaya dengan suaranya yang menggemaskan.
"anda itu penyusup!" bantah Ling Joon dengan Yakin.
"No!"
"penyusup!"
"bukannnnnnn. Ih sebel deh!" Yaya menghentakkan kakinya. Sebal karena cowok di depannya tidak mengalah padanya.
"cukup! Kenapa kalian seperti anak kecil?" bentak Ming Yue, pusing karena dua orang di depannya saling berteriak membela diri.
"dia itu yang keras kepala!" bela Yaya.
"A. N. D. A!"
"ih kenapa sih jadi cowok gak bisa ngalah. Cewek itu selalu benar!"
"hah? Pemikiran dari mana itu?"
"Ling Joon. Cukup. Su Han Cukup!" lerai Ling Jin pada adiknya.
"Su Han?" Yaya meringis mendengar panggilan namanya. Dia tidak pernah memakai nama marganya untuk orang lain. "ah kalian jangan memanggil saya Su Han. Panggil saya Yaya. Oke?"
"Yaya? Baiklah baiklah. Sekarang jelaskan sebenarnya dari keluarga mana anda berasal?" tanya
"keluarga? Ya saya berasal dari bapak dan ibu. Mom n dad." ucap Yaya asal.
"huh! Dasar tidak punya etika!" hujat Ling Joon sinis.
(Ting. Sistem aktif!)
Bunyi keras nan memusingkan berdengung di kepala Yaya.
(Ting. Sistem aktif!)
Sakit!
Suara dengungan di kepalanya membuat Yaya kesakitan dan jatuh tak sadarkan diri.
"hei perempuan aneh! Bangun!" Ling Joon yang berada di samping Yaya langsung sigap menangkap tubuh mungil itu ketika jatuh. Kepala Jendral Ling Shunghin juga tak kalah bingung. Ming Yue yang sejak tadi sudah jatuh cinta dengan kecantikan dan keberanian Yaya mengingatkan waktu dirinya muda dulu.
"Ling Joon bawa ke Lily Paviliun!" anak kedua dari rumah jendral membopong Yaya ke arah Paviliun tempat ibunya biasanya menghabiskan waktu luang.
"Yuer.. Bukankah kita seharusnya membawa dia ke ruangan untuk tamu?" kata Ling Shunghin mengingatkan istrinya.
"tidak suamiku, Yuer suka dengan gadis itu" Ming Yue meraih tangan suaminya untuk segera menyusul Ling Joon yang membawa Yaya.
"Ling Jin, tolong bawakan tabib!" lanjut perintah Ming Yue.
KAMU SEDANG MEMBACA
General's Daughter from Future
Historical Fiction[bukan novel terjemahan] AWAS YA KALAU PLAGIAT. ANE SANTET ONLINE NIH :) Maria Su Han. Keluarga dan teman dekat biasanya sering memanggilnya Yaya, seorang anak perempuan keturunan China-Indonesia yang merupakan mahasiswa Jurusan Ekonomi di Universi...