Chapter 54 : Lemes, Bestie

2.2K 421 55
                                    

Para pedagang sudah banyak yang duduk di depan dagangannya. Ada sebagian pedagang yang sibuk menata dagangannya agar terlihat rapi dan aesthetic, ada pula pembeli yang memberantakkan dagangan tersebut dengan alasan memilih-milih.

Yaya dan Ling Joon berjalan di tengah pasar dengan tangan mereka membawa sebungkus tahu. Beberapa jam yang lalu Ling Jin dan Pangeran Mahkota telah meninggalkan kediamannya dan langsung ke gunung Lingya. Huft! Sebenarnya dirinya kasihan terhadap pria malang itu.

Menjadi Putra Mahkota adalah pekerjaan yang senang dan sulit. Senang karena memiliki kehormatan tinggi, sulit karena banyak musuh yang mengintai. Jika saja semua orang tahu di gunung Lingya ada Teratai Api Merah berusia 1000 tahun, mungkin mereka semua akan menjadi lawan Han Yu Xia. Ah, pantas dirinya pergi seperti ingin mencuri secuil roti.

"Ya'er, apa kau tidak menyesal?" tanya Ling Joon tiba-tiba.

"Menyesal untuk?" Yaya menyuapkan sepotong tahu ke mulutnya. Em, enak seperti es Koki!

"Katanya, ada seorang putri sangat cantik. Dia dari kekaisaran yang cukup besar juga. Putri itu telah lama belajar di akademi terkenal, sekarang telah pulang dan dijodohkan pada Pangeran Mahkota. Apa kau tidak menyesal?"

"Tidak. Dia pangeran, bukankah cocok dengan putri yang seperti itu?" mata hitam Yaya menatap Ling Joon dengan tatapan polos.

Mari kita analisis ulang tugasnya. Pertama, mendekati Han Yu Xia. Dirinya sudah mendekati Han Yu Xia, bukankah kata dekat berarti bisa menjadikannya teman? Kedua, menggagalkan pernikahan Putri Bai dengan Han Yu Xia, itu sudah ia lakukan. Ketiga, memberi pelajaran pada selir Xu Tia Rong. Ini yang belum! Jadi, selain ketiga tugas itu, dirinya tidak akan ikut campur terhadap masa depan Han Yu Xia.

Ling Joon terdiam lama, kakinya berjalan, namun tatapannya kosong.

"Kau telah menarik lebah," gumam Ling Joon pelan.

"En?"

"Tidak, ku harap kau bisa bertemu dengan tuan Wu." Ling Joon mendahului Yaya.

Sedangkan pria yang dicarinya sedang berada di bawah rimbunnya daun Plum yang berguguran.

"Gege!" panggil seorang gadis dengan lemah.

"Kenapa kau keluar?" Wu Yang turun dari atas pohon.

"Aku sangat senang, gege Xia akan mencarikan ku obat. Ku harap, aku bisa bermain ke luar istana bersamamu, Ge!" seru Han Yu Ting dengan semangat.

Wu Yang mengusap pelan rambut hitam tipis Han Yu Ting. Hanya adiknya ini yang mengetahui dan menganggapnya hidup di sini.

"Gege, ketika aku sembuh, kita harus merayakannya. Ibu, ayah, gege Xia, aku, kau—"

"Maaf, aku mungkin tidak bisa melakukan sesuai keinginanmu." Wu Yang segera memotong ucapan Han Yu Ting, ia tidak ingin terlalu memberi harapan pada putri di depannya ini.

"Gege, sampai kapan kau tidak ingin bersama kami?"

Wu Yang tersenyum hangat. "Jangan pikirkan itu, apakah kau tidak ingin merayakan kesembuhan mu dengan orang yang menyembuhkan mu?" pertanyaan itu mengalihkan pertanyaan yang dilontarkan oleh Han Yu Ting.

"Tentu saja! Dia wanita yang baik, sangat baik. Ku harap dia bisa menjadi istri gege Xia dan menjadi permaisuri kekaisaran ini."

Senyum masam keluar dari bibir Wu Yang, bahkan adiknya sendiri juga mendukung hubungan mereka.

"Tapi...."

"Tapi?"

"Kata gege Xia, pernikahan mereka harus gagal karena dihancurkan seseorang," ucap Han Yu Ting.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang