Chapter 42 : Mitra Bisnis

2.6K 586 105
                                    

Wu Yang duduk di kursi dekat jendela. Sejak pulang dari perbatasan, ia tidak bisa mendeskripsikan keadaan hatinya saat ini. Bahkan ia seakan-akan selalu mendengar suara perempuan yang akhir-akhir ini bersamanya. Pria berbaju hitam itu melepas ikat matanya, di balik selembar kain hitam terlihat jelas mata yang semuanya putih. Mungkin, ketika ada orang yang berpapasan dengannya akan menganggap dirinya hantu.

Ah, bagaimana dirinya bisa memikirkan perempuan yang sebentar lagi akan menikah? Bahkan dengan seseorang dari istana. Seorang wanita yang akan menjadi ratu dari dinasti ini. Bukankah ini kabar baik? Seorang ratu yang pemberani dan tidak takut dengan apapun akan memimpin dunia ini?

Jika berurusan dengan pihak istana, kenapa dirinya harus mengalah? Apakah karena takdir hidupnya yang tidak baik? Bahkan lagi ibunya sendiri juga percaya jika ia tidak bisa menguasai kekaisaran.

"Tuan Wu!" Yuze jengah dengan sikap tuannya yang terus melamun dengan melihat terik matahari.

Wu Yang menoleh asal suara itu. Walaupun ia tidak bisa melihat seperti apa raut wajah Yuze saat ini, Wu Yang paham betul apa yang Yuze pikirkan dari suaranya.

"Ketika kau mencoba sesuatu yang mustahil kau dapatkan, kau hanya mendapatkan kehampaan." Wu Yang tersenyum. "Seberapa sering aku menatap matahari, aku tetap tidak bisa melihat ekspresi wajahmu saat ini."

"Tuan Wu, apa yang kau bicarakan? Walaupun kau tidak bisa melihat, kau sudah menjadi orang yang hebat. Aku akan menjadi matamu selalu," ucap Yuze bersungguh-sungguh.

"Apakah kau akan menjadi pendampingku?" Timpal Wu Yang mencemooh.

"Aih, tidak baik. Memang aku tampan, tapi aku masih normal! Kau tau nona Ling? Ah, kau kan temannya. Aku katakan, dia sangat terpesona denganku." Yuze berdiri dengan berkacak pinggang.

"Berbicara tentang nona Ling, apakah dia memberimu tinta masa depan?" Yuze mendekati Wu Yang.

"Tidak."

"Apakah dia menyebutkan namaku?"

"Tidak."

"Ah, dia ingin menghianatiku!" Teriak Yuze frustasi.

"Tapi, bagaimana hubunganmu dengan nona Ling?" Yuze menyerbu dengan pertanyaan lagi.

"En, baik."

"Tuan..., kau tau apa yang paling membosankan di dunia ini?"

"Aku pergi." Seketika Wu Yang pergi melalui jendela. Melihat itu, Yuze hanya bisa menelan air ludahnya bulat-bulat.

"Harimau kembali ketempatnya." Senyum Yuze.

Di kediaman Ling, tuan muda kedua sedang duduk di depan kediaman. Tadi malam ia menerima surat dari ayahnya jika Yaya akan pulang hari ini. Namun, hari sudah semakin siang, kenapa tidak ada sosok gadis konyol itu muncul?

Sedangkan gadis yang dirindukannya sudah berdiri di depan kaisar kekaisaran Han. Mengontrol detak jantungnya dan berharap dirinya tidak dipenggal oleh sang kaisar.

Setelah dirinya berdebat dengan Han Yu Xia, pria itu tidak berbicara satupun kata terhadapnya. Turun dari kereta dan langsung pergi begitu saja. Jika anaknya seperti itu, bagaimana dengan kemarahan ayahnya?

"Nona Ling, kau sudah memikirkan baik-baik perkataanmu?" tanya Han Xian.

"Sudah, Yang Mulia."

"Kau gadis yang pintar, pasti kau memiliki alasan di setiap langkah yang kau lakukan. Jika boleh tau, apa alasan kau membatalkan pertunangan ini?" tidak ada perubahan suara dari kaisar, sehingga Yaya tidak tahu apakah kaisar marah, atau tidak.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang