Chapter 18 : Aku Tidak Bersalah, Kau Bersalah!

9.8K 1.7K 268
                                    

Happy Reading sayangque!❤️
Komen kalo nemuin typo cantiq! 🤗





Semua orang memandang Yaya yang tertawa dan Ling Joon yang menutupi wajahnya karena malu. Pandangan Pangeran mahkota menajam ke arah Yaya, dirinya tidak tau kapan perempuan itu keluar dari jangkauannya.

Putri Bai yang melihat jika pangeran memandang Yaya dengan marah, ia tersenyum. Ada siasat dalam dirinya untuk mempermalukan Yaya. Putri dari kerajaan kecil itu pun yang tadinya memetik guqin dengan suaranya yang menakjubkan, beranjak dari duduknya. Ia berjalan menghampiri kedua saudara Ling berbeda jenis itu.

"Ku kira kau tidak ingin kembali lagi kesini karena malu tidak ada bakat yang dimiliki untuk menarik para pangeran." Suara Putri Bai yang dibuat sehalus mungkin mengandung ejekan yang jelas.

Suara itu tidak dihiraukan oleh Yaya, malahan gadis itu berupaya menggapai tangan Ling Joon untuk membuka wajahnya.

"Ah bukankah putri jendral memang hanya mengetahui perang?" Pertanyaan itu putri Bai tunjukkan untuk semuanya yang hadir. Tidak ada ekspresi dari pangeran mahkota, tidak ada keinginan untuk membantu Yaya dalam benaknya.

"Eh? Kau kurang menyebutkan satu hal putri Bai." Balas Yaya setelah Ling Joon menunjukkan wajahnya.

"Apa itu?"

"Keahlian seorang nona dari kediaman jendral adalah....," Yaya memajukan mulutnya di dekat telinga putri Bai. "Memenggal kepala dari putri sombong seperti anda." Bisik Yaya dengan tenang.

Wajah putri Bai seketika merah, ingin marah tapi harus menjaga perilakunya agar tetap lemah lembut.

"Nona Ling.., aku tidak ingin membela putri Bai. Namun apa yang dikatakan ada benarnya, kau harusnya menunjukkan kemampuanmu walaupun kau tidak niat hidup di istana." Timpal salah satu nona muda yang entah siapa namanya.

Yaya menoleh ke arah Ling Joon, "kau tau siapa dia?"

"Nona muda dari mentri Keuangan." Jawab Ling Joon yang membuat Yaya mengangguk. Pantas, dari pakaian yang di kenakan memiliki kualitas bagus, setara dengan putri dari karajaan. "Semoga bapaknya bukan koruptor." Batin Yaya ngaco.

Yaya tersenyum kalem, manis dan bersahaja. Kalimat itu tidak berlebihan, bahkan itu benar-benar terjadi. Sekarang gadis Ling itupun berdiri dengan percaya diri, senyuman yang tadinya manis be-ru-bah menjadi senyum sinis.

"Boleh, apa yang kalian ingin aku tunjukkan? Menari? Bernyanyi? Melukis? Atau bermain musik seperti putri Bai yang dapat menarik seluruh perhatian pangeran?" Ucap Yaya dengan tangan yang bersedekap.

" Sungguh sombong. Bahkan Pangeran Mahkota meragukan keahlianmu." Ejek putri Bai yang masih berada di dekat Yaya.

"Oh benarkah? Nona ini sungguh merasa tersanjung." Kata Yaya dengan rendah hati.

Pandangannya langsung beralih ke Ling Joon yang hanya menyaksikan pergulatan antar gadis.

"Kau menyukai putri Bai ya?" Sontak Yaya mengucapkan kata yang mengejutkan itu.

"Apa-apaan. Lebih baik aku tidak menikah daripada dengan dia." Bantah Ling Joon dengan air liurnya yang muncrat kemana-mana.

"Sabar-sabar, okey. Sekarang lihat pertunjukan dari adikmu yang cantik ini." Kata Yaya dengan menepuk pundak Ling Joon yang lebih tinggi dari pundaknya.

Mengeluarkan Handphone yang tertera logo Apel separuh, Yaya berjalan ke arah dimana putri dan pangeran berkumpul di sana.

'Cheonjinnanman cheongsungaryeon'

Lantunan suara Jennie yang membawakan lagu Solo nya keluar dengan keras dari handphone Yaya, benda pipih itu sudah ia masukkan ke hanfunya di bagian dada.
Gerakan layaknya Idol k-pop Yaya lakukan sesuai dengan irama lagu. Ekspresi yang menjiwai dengan gerakan yang seirama menyita perhatian semua orang.

General's Daughter from FutureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang