Tolong hargai kerja keras author dengan vote dan follow.
Happy reading!
●~●
"Untung sayang" gerutu (Name) dengan senyum paksa.
Saat ini dia sedang berjalan menuju supermarket untuk belanja lah, masa numpang beraq.
Kedua abang sengkleknya minta dibikinin tempura, padahal di kulkas cuma ada telor sama bumbu lainnya.
Kan bisa bikin Tamagoyaki (telur dadar gulung manis), tapi Ran dan Rindou tetep ngotot dan maksa (Name) buat bikin tempura.
Oke, disini Ran dan Rindou adalah beban (Name)🗿.
Setelah sampai, (Name) langsung masuk dan mengambil bahan-bahan yang diperlukan dengan perasaan kesal.
Orang-orang disekitarnya bahkan menjauhi (Name). 'Cantiq-cantiq nyeremin, untung cantik, kalo ngga udah kaya neneq lamffir' batin mereka.
(Name) membawa semua belanjaanya ke kasir dan memberikan uangnya, iya, belanjanya pake uang (Name).
"Terimakasih telah berbelanja disini, selamat datang kembali"
(Name) hanya tersenyum singkat dan mengangguk lalu pulang kembali.
Dan saat (Name) sampai di rumah, kedua orang yang menyuruh-nyuruh (Name) malah tidur di sofa.
"Astagfirullahal'azim... sabarlah sayang~ aku tak mengapa~" ucap (Name) yang akhirnya malah ber bernyanyi.
Ia langsung menaruh belanjaanya di kulkas untuk persediaan kali-kali tuh dua beban minta tempura lagi.
(Name) melirik kedua abangnya yang kayaknya ketiduran di sofa ruang tamu dengan sender-senderan.
"Maen tidur-tidur aja, kalo masuk angin kan gua juga yang ribet, mana belom mandi lagi" oceh (Name) gak ngaca kalo dia juga belom mandi.
(Name) mah ga peduli dia mandi apa kaga, yang penting wangy.
"Mana bang Rin kaga ngelepas kacamatanya lagi" ujar (Name) menghampiri Rindou dan melepas kacamatanya lalu ditaruh di meja.
"Eh iya, kan ada pr em te ka, gua kerjain sekarang aja dah, sekalian nyalin bukunya Puyuh" ucap (Name) lalu menaiki tangga ke lantai 2 menuju kamarnya setelah mengunci pintu rumahnya.
Dia menyalakan lampu belajar dan membuka bukunya dengan buku pinjaman dari Chifuyu.
Ia selesai mengerjakan tugasnya, setelahnya ia menyalin semua catatan dari buku Chifuyu.
"Rajin amat, adek siapa sih"
Mendengar suara, (Name) menoleh ke pintu kamarnya dan melihat Rindou yang berdiri di ambang pintu.
"Rajinlah, gua gitu loh, emang elu" cibir (Name).
Rindou mendekat dan menoyor kepala (Name). "Yaelah sombong amat"
"Ck, bacot. Sono napa, ganggu tau gak" ucap (Name) lalu kembali fokus pada bukunya.
Bukannya pergi, Rindou malah ikut memperhatikan buku (Name).
"Ada pr?" Tanya Rindou yang hanya dibalas deheman singkat oleh (Name).
Rindou mengalihkan pandangannya pada buku (Name) yang lain, ia mengernyit melihat tulisan yang ada di buku tersebut.
"Ini nih salah" komentar Rindou menunjuk salah satu jawaban (Name) yang menurutnya salah.
"Apa sih sok tau" ujar (Name) tidak percaya dengan ucapan Rindou.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani Family (Haitani ran x Imouto!reader x Haitani Rindou)
Fanfiction[End] Incest series. Menjadi adik dari dua berandalan yang terkenal sadis merupakan hal yang menyenangkan bagi seorang Haitani (Name). Bagi sebagian orang, (Name) adalah anak yang beruntung memiliki kakak yang melindungi nya. Mereka bertiga juga ak...