||Dua belas||

3.6K 705 153
                                    

Vote beb, tanganku dah keriting abis ngedit😊🛐.ngemis.y

Met baca!

●~●

"Bagaimana?" Tanya seorang lelaki pada perempuan yang berdiri berhadapan dengannya.

"Sudah ditemukan" jawab sang perempuan.

Sang lelaki menyeringai puas. "Lanjutkan pekerjaanmu dengan baik, setelahnya kau bisa meminta apapun dariku"

"Ku pegang kata-katamu" ucap sang perempuan.

Sang lelaki langsung meninggalkan gedung tak berpenghuni tersebut, sementara si perempuan hanya menatap punggung sang lelaki tanpa ingin beranjak dari tempatnya.

"Ajg kesandung" umpat sang lelaki kala tersandung oleh tengkorak Tanjiro di luar gedung.

Untung gak ada yang lihat kecuali tuhan, dan para readers tentunya, mungkin dia sudah malu setengah mati.

Gaya udah oke, malah kesandung, tengkorak Tanjiro lagi a.k.a. batu.

Biarpun cringe dan nda jelas, book ini tetep ada konfliknya lah, masa datar aja dengan perdebatan ditambah bumbu asem🗿🙏.

Berganti latar ke trotoar jalan yang padat akan pejalan kaki dengan jalan raya disampingnya yang tak kala penuh dengan kendaraan yang berlalu lalang.

(Name) berjalan pulang setelah selesai berbelanja menuju supermarket alias di babu'in sama dua abangnya yang seenaknya nyuruh-nyuruh.

"Acho!" (Name) bersin kecil tanpa sebab, apakah ia alergi menjadi babu?

Ia melanjutkan jalannya menuju rumah.

"Meow" sebuntut kucing tiba-tiba menggonggong seakan memanggil (Name).

(Name) memberhentikan langkahnya dan memperhatikan kucing liar berbulu tebal dengan warna blonde yang cantik.

"Nih kucing laper? Oh iya, tadi kan belanja tempe. Coba, kali aja ni kucing bisa makan tempe" (Name) potek sedikit tempe dari kantung belanja, (Name) berjongkok dan meletakkan tempe tersebut di depan kucing tadi.

Awalnya (Name) mengira kucing itu tidak akan memakannya, tapi kucing itu benar-benar memakan tempe yang diberi oleh (Name).

"Meow" kucing itu terlihat senang dan mendusel-dusel di kaki (Name).

Sepertinya kucing itu nyungsep cinta pada (Name) pada pandangan kedua setelah tempe.

Bahkan (Name) pulang kucing tadi mengikuti (Name) sampai masuk ke rumah, karena nanggung, jadinya (Name) buat peliharaan rumah aja.

"Gua pulangggg" ucap (Name) ketika memasuki rumahnya bersama kucing tadi yang langsung mendusel-dusel kaki (Name).

"Met dateng, mana titip--eh? Kucing? Dapet dari mana lu?" Ucap Rindou merebut kantong pelastik yang ada di tangan (Name).

"Eh jalangkung, ada jajanan gua disitu, siniin!" Ucap (Name) membuka sandalnya terlebih dahulu.

"Yaudah, ambil dulu jajanan lu" ucap Rindou memberikan kantung pelastik pada (Name) yang masih digelendotin sama kucing yang tadi.

Haitani Family (Haitani ran x Imouto!reader x Haitani Rindou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang