||Delapan belas||

3.1K 527 106
                                    

Pergilah writer block! Para readers menungguku.g

●~●

"Eh? Apa gua ada di akhirat?"

(Name) mengedarkan pandangannya, ini bukan akhirat, hanya tempat kosong yang tandus.

Di belakangnya ada sebuah tempat yang dibatasi oleh seng tipis.

Awalnya (Name) tidak merasakan apapun, namun tiba-tiba dibalik seng tipis itu mengeluarkan suara yang gaduh.

Karena ia penasaran, ia langsung berlari kecil ke arah tempat tersebut, saat ia ingin bertumpu pada seng tipis yang ada disana, ia terkejut karena tangannya ternyata tembus pandang.

"Apakah gua udah jadi hantu?"

Ia mendongak untuk melihat yang berada di dalam tempat tandus tersebut.

Banyak orang disana, sepertinya ada tawuran, salah satu geng memakai seragam berwarna hitam sedangkan yang satunya lagi memakai seragam berwarna kelabu.

"Eh? Itu kan Baji-san, ada Puyuh juga"

(Name) terbelalak ketika salah satu anggota geng kelabu menusuk Baji dengan pisau di punggungnya.

Tapi yang ia herankan, kenapa Baji-san masih bisa berdiri dan menyerang semua orang yang ada di atas tumpukan mobil.

Namun Baji tumbang ketika ingin menyerang seorang lelaki berkacamata.

Ada sedikit pertengkaran kecil, kemudian Baji tiba-tiba kembali berdiri dan menusuk dirinya sendiri dengan pisau di bagian perutnya.

(Name) ingin menolong, ia ingin berlari lalu duduk di dekat Baji seperti Chifuyu atau apapun selain hanya berdiri di belakang seng tipis.

Air matanya perlahan tumpah, Baji terbaring lemah di pangkuan Chifuyu dengan baju yang penuh dengan darah.

Chifuyu sudah menangis sedari tadi sembari memangku kepala Baji.

Yang (Name) lihat hanya Baji yang tersenyum lalu meninggal, dan sang pelaku penusukan sebelumnya yang dihajar oleh lelaki berambut pirang.

(Name) tidak dapat merasakan kakinya, seakan-akan dia tak menapak, tubuhnya melemas lalu jatuh begitu saja.

"Hahh... hah... hah..." ternyata itu mimpi, (Name) bangun dengan napas yang tersenggal-senggal.

"Apa itu?"

(Name) terbangun tengah malam, ia mimpi buruk lagi, setelah bermimpi kedua abangnya mati, sekarang ia bermimpi kalau Baji mati saat tawuran.

"Apa... apaan... itu..." (Name) masih syok dengan apa yang dilihatnya.

(Name) memutuskan untuk kembali tidur, namun percuma, ia tidak bisa tidur karena memikirkan mimpinya tadi.

"Kenapa gua mimpi buruk terus sih?"

Ia menarik guling lalu memeluknya agar cepat terlelap, namun tetap saja ia tidak bisa tidur.

"Oke, jangan berpikir..."

(Name) memejamkan matanya dan berusaha tidak memikirkan apapun, akhirnya (Name) bisa tidur nyenyak tanpa beban.

Haitani Family (Haitani ran x Imouto!reader x Haitani Rindou)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang