Kalian masih baca cerita ini kan?🙂
●~●
[A/n] : chap nyampe 2,5k. Awas pusing
(Name) menyandarkan badannya pada punggung Ran yang sedang menyetir motor.
Rasa sakitnya masih belum hilang juga, rasanya ia ingin cepat-cepat meringkuk di atas kasurnya sembari menaikkan moodnya tanpa bergerak dari tempatnya sedikit pun.
Mendapati adiknya yang menjadi pendiam, ia tentu akan bertanya, sudah pasti karena biasanya (Name) akan cerewet, lucu, menggemaskan, pemarah, dan meresahkan.
Tapi ini malah diem aja sedari tadi, sebagai kakak yang baik, ia tentu akan menanyakan dengan penuh kasih sayang.
Halah
"Lu ngapa (Name)?" Tanya Ran.
(Name) tidak bergerak sedikit pun, tapi sekarang masih napas, tenang.
Yah, kedepannya gak tau.
Ran mengernyitkan alisnya, matanya masih fokus terhadap jalanan di depannya, sesuatu tiba-tiba bergerak di antara perutnya.
Ia melirik sebentar ke arah perutnya, ternyta ada tangan (Name), eh, tapi benarkan ini tangan (Name)?
Atau dia salah ngambil, dan yang naik malah kunti.
Salah satu tangan Ran bergerak menyentuh kedua tangan (Name) yang bertautan melingkar di pinggangnya.
Masih hangat.
Ran menghela napas lega, ia kira yang dibonceng itu makhluk halus, kalau (Name) kan makhluk kasar.
Tangan (Name) dielus dengan ibu jarinya, memberi sedikit perhatian dan kehangatan pada tangan (Name).
"Kenapa?" Tanya Ran lagi.
(Name) tetap tidak menggubrisnya, kenapa?
Anginnya berisik anjー
Ran menatap jalanan malas mengetahui pertanyaannya sedari tadi tidak dijawab oleh adiknya.
Beberapa saat kemudian mereka berdua sampai di rumah, (Name) langsung turun begitu saja tanpa memperdulikan jarak antara tanah dengan pijakan di motor.
"Heh! Ati-ati bego!" Ucap Ran.
(Name) tidak mengindahkannya dan langsung berjalan masuk ke dalam rumahnya.
Ran yang sudah berkali-kali dicuekin sama (Name) tentu saja depresot berat.
Istilahnya gini, kalian udah care banget, eh tiba-tiba dia cuekin elu.
Haha... gapapa, Imo juga pernah kok/emot nyesek
Malah adu nasib.
Ran turun dari motornya dan berjalan ke dalam rumah dengan wajah lesu menyusul (Name) yang sudah masuk ke dalam rumah.
"Tadaima..." salam Ran.
Ia melirik kanan kiri kanan kiri, putar putarー ia tak melihat (Name), biasanya gadis itu selalu berhenti di sini untuk menerima sambutan Rindou.
"Okaeri..." nah baru diomongin, pemuda dengan surai pirang dan diberi sedikit warna biru terang itu datang menghampiri Ran dengan cemilan di tangannya.
"Eh? (Name) mana?" Tanya Rindou celingak celinguk mencari keberadaan (Name).
"Udah masuk duluan, emang lu gak liat?" Tanya Ran balik.
"Hah? Kaga" jawab Rindou.
"Tuh anak keknya lagi bete, dari tadi gua ajak ngobrol gak ngejawab" ucap Ran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Haitani Family (Haitani ran x Imouto!reader x Haitani Rindou)
Fanfiction[End] Incest series. Menjadi adik dari dua berandalan yang terkenal sadis merupakan hal yang menyenangkan bagi seorang Haitani (Name). Bagi sebagian orang, (Name) adalah anak yang beruntung memiliki kakak yang melindungi nya. Mereka bertiga juga ak...