60 : Roh Pohon Sakura

204 45 6
                                    

Kota Belios merupakan kota yang baru saja dibangun beberapa waktu lalu. Nampak seperti kota abad renaisans Eropa pun terpampang, Oze sangat senang akan hal itu.Posisi kotanya sedikit menanjak menuju bukit yang di puncaknya terdapat mansion mewah dan megah tepat raja iblis tinggal.

Karena menaiki bukit, sistem bangunan kita dibuat menyerupai tangga. Begitu pula dengan alun-alunnya, dibuat bertingkat seperti sistem terasering memebuatnya terbagi dalam tiga tingkat.

Bagian atas merupakan area luas dan kosong. Tempat yang disipakan jika diadakannya sebuah acara. Di bagian bawah juga area lapang, tetapi sedikit lebih kecil dari yang di atas. Di tengahnya terdapat area melingkar yang tidak ditutup lantai beton. Hal itu sengaja dilakukan atas perintah Oze. luas area ke tiga sama dengan area ke dua dan langsung disambung dengan jalan utama. Area ini juga terdapat area tak berbeton sama seperti area dua.

Oze sekarang berada di area kedua sambil menatap jauh ke depan, menatap kotanya yang dalam pembangunan. Padang rumput hijau nempak terbentang setelah deretan bangunan, baru setelah itu Danau Samsarai. Pemandangan yang indah bagi Oze, dan juga hidup. Tidak seperti sebelumnya yang suram.

Dia juga menatap ke sekeliling, menatap para iblis yang sedang sibuk dengan keseharian mereka. Kehadiran Oze di sana tidak mengusik mereka dalam bekerja.

Bangunan di sekitar alun-alun selesai didirikan dan bahkan sudah ada penghuninya yang menjual beberapa barang dagangan. Setiap bangunan tampak mewah dan megah, dan itu menghabiskan banyak dana. Uang milik Oze dikeruk lebih dari setengahnya. Namun, ia tidak mempermasalahkan hal itu asalkan semua iblis dapat hidup dengan damai.

Di tengah area tersebut, terdapat sepetak tanah yang tidak dibeton. Tanahnya masih terpampang dan dibatasi semacam sekat melingkar. Oze sendiri yang meminta ingin dibuat seperti itu karena di sana dia akan menanam core bunga sakura, quest terakhir dari roh pohon sakura.

Dia meminta bukan hanya satu itu. Agak ke depan, yang mengarah menuju gerbang kota, ada satu lagi area yang sama. Oze juga akan menanam core sakura di sana karena dia memiliki dua core. Seharusnya yang satu itu milik Bento, tetapi karena Bento tidak ingin melanjutkan quest, jadi Oze yang menerimanya.

"Anata," panggil Yozora. Mau berapa kali pun melihatnya, istri Oze itu terlihat sangat anggun dan menawan. Rambut sebahunya tampak bergoyang dibelai lembut oleh hembusan angin nakal. Haori birunya pun tak luput dari terpaan, sehingga meningkatkan keindahan pada diri Yozora.

Oze menghampirinya dan langsung ia cubit manja hidung istrinya itu.

"Kenapa?" tanya Yozora yang kebingungan.

Erix tersenyum. "Kau terlalu manis."

Pipi Yozora seketika merona. "Jangan merayu. Ada banyak orang yang melihatnya."

Senyum tak hilang dari wajah Oze akan tanggapan istrinya tersebut. Malah, dia ingin memeluknya dengan erat sekarang. Namun, hal itu tidak ia lakukan karena sekarang dia kembali fokus ke tujuan awalnya.

Oze berjalan ke area lingkaran berpasir dan menanam sebuah bola merah jambu dengan gambar simbol lima kelopak bunga sakura di dalamnya.

Saat setelah Oze menutup kembali tanah, cora yang sudah terklubur itu langsung bersinar. Cahaya merah jambunya menyeruak keluar dari tanah dan menumbuhkan kecambah besar.

Tunas itu terus tumbuh menjadi batang kecil, makin besar dan terus membesar dengan cepat. Setiap dahannya meninggi seakan ingin meraih langit. Kelopak-kelopak bunga mulai bermunculan, menghiasi semua batang yang ada dan bahkan membuat pohon tersebut dipenuhi bunga sakura. Dalam waktu singkat, sebuah pohon sakura besar terpampang di depan mata.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang