119 : Pertemuan Akbar War World

146 23 5
                                    

Detik bergulir menjadi menit. Menit pun membesar menjadi jam. Jam pun berevolusi menjadi hari. Waktu tidak ada yang bisa menghentikannya, siapa pun dia, bahkan dalam Dunia Dwipantara sekali pun tak ada yang mampu menghentikan waktu melindas dunia.

Hari dimana akan diadakan Konferensi Tingkat Tinggi yang akan membahas tentang perang dunia, pun diadakan hari ini.

Semua Player dan NPC mendatangi Kota Herliala, ibukota Kerajaan Indirum. Negri para penyihir itu saat ini padat dan sangat ramai.

Gedung Pusat Partai Zeus yang menjadi sorotan, terlihat begitu megah dan cukup mewah. Persis seperti hotel bintang lima di Dubai yang sedang mengadakan event besar. Membuat semua orang ingin masuk ke sana.

Halaman gedung yang luas kini dipenuhi banyak sekali pasukan dari Kerajaan Indirum dengan setelan rapih dan gagah. Mereka mengenakan baju warna biru gelap, dilapisi rompi putih tebal bergambar perisai dengan tiga topi sihir di dalamnya sebagai simbol negara tersebut. Pedang yang masih tersarung di pinggang masing-masing, mereka pegang seakan kapan pun bisa saja dikeluarkan.

Pada bagian jalan penghubung antara hotel dan gerbang, terdapat banyak sekali reporter dan kameramen yang nampak sibuk mempersiapkan liputan berita. Mereka berjejer di pinggir jalan untuk menyorot Player-Player hebat dan para tamu undangan yang akan datang nanti.

Tidak hanya itu, di dunia media sosial juga tak kalah ramainya. Beberapa Player membuka siaran langsung live streaming untuk menyebarkan apa yang terjadi di depan gedung tersebut. Bahkan, salah satu stasiun televisi swasta menyiarkan langsung peristiwa yang akan menjadi sejarah gim Dwipantara itu.

Sekitar waktu menunjukkan pukul sepuluh, gerbang pun terbuka. Ada dua penjaga – NPC – dengan tubuh besar dan berotot mengenakan jas hitam, berdiri di dua sisi gerbang.

Meski sekarang sudah terbuka, tetapi ada semacam dinding hologram yang membuat siapa pun tak bisa masuk ke area gedung dengan mudah dan kedua penjaga tadi menyuruh orang-orang yang berkerumun di depan gerbang untuk membuka jalan karena para undangan ingin masuk ke dalam.


Sebuah kereta kuda merah yang terlihat sangat mewah, ditarik dengan dua ekor unicorn bersurai emas, datang dengan suara gemerincing dan derap langkah rapih. Penampilannya persis kereta kuda para bangsawan abad pertengahan yang nampak modern.

Kerumunan yang memenuhi bagian depan gerbang seketika menyingkir otomatis dan membiarkan kereta kuda ikonik ini lewat, kecuali salah satu penjaga gerbang. Dia berdiri di depan gerbang untuk menghalangi kereta kuda tersebut. Saat kereta berhenti, dia berjalan menghampiri kusir. "Undangannya jika boleh."

Sang kusir memberikan sebuah surat dan penjaga itu menerimanya. Dikeluarkan amplop dan dia baca hanya untuk mengkonfirmasi kalau surat tersebut memang dibuat oleh Mulmortar ke pada tamu yang datang, dibuktikan dengan adanya stempel Partai Zeus di sana. Setelah menemukan apa yang dicari, pria tersebut menoleh ke belakang menghadap temannya dan mengangguk.

Penjaga lain segera membuka gerbang hologram. Nampak seperti tirai, hologram pun terbuka dan membiarkan tamu undangan masuk.

"Nyonya Rea, owner Partai LOLDevloper!" seru penjaga tersebut sambil mempersilahkan kereta tersebut melewatinya.

Sesaat setelah kereta kuda tadi pergi, datang dengan seekor kuda hitam besar dan berzirah. Terdapat dua buah tanduk pada dahi kuda tersebut menunjukkan kalau makhluk itu bukan kuda biasa. Dectacorn, itulah sebutan makhluk itu. Merupakan unicorn dari jenis kegelapan. Surainya yang panjang nampak seperti asap saat dia melaju.

Dia ditunggangi oleh seorang kesatria hitam bezirah berat. Sangat cocok dengan kudanya yang bertubuh besar seperti monster.

Kuda hitam dan penunggangnya tersebut berhenti di depan gerbang. Spontan, sang kuda mengangkat tubuh depannya sambil meringkik kuat seakan ingin memamerkan kegagahan dirinya dan tuannya.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang