21 : Harta Karun

360 60 54
                                    

Oze sekarang duduk di salah satu kursi menghadap tiga wanita yang sudah dia selamatkan. Undine tampak santai bergelantung di pundak pemuda itu. Sedangkan Yozora dan Fay berdiri di sisi kiri dan kanannya.

"Jadi, namamu Caroline," tunjuk Oze pada wanita dewasa yang usianya sekitar 25 tahun memiliki rambut panjang sepinggang dan berwarna krim agak gelap. Ketika tergerai, membuat setiap helainya sangat indah. Mungkin sama indahnya saat rambut Yozora dulu yang masih panjang.

"Benar, Tuan," jawab wanita yang ditunjuk.

"Kamu Irene," tunjuk Oze pada gadis yang kemungkinan berusia 20 tahun berambut panjang. Namun, tak sepanjang Caroline. Dan berwarna hitam. Oze dapat menangkap kalau wanita ini sedikit tegas jika dilihat dari proporsi wajahnya.

"Benar, Taun," jawab wanita berambut hitam itu.

"Dan kamu Fina," tunjuk Oze pada gadis terakhir. Ia sedikit pemalu. Oze bisa memaklumi kerena dia paling muda. Mungkin usianya sekitar 18 tahun atau lebih muda lagi. Berambut hitam gaya bob pendek yang sangat cocok dengan wajah manisnya.

"Be-benar, Tuan," jawab Fina gugup.

"Lalu, apa yang akan kalian lakukan sekarang? Jika kalian ingin pulang ke tempat asal kalian, kami tidak bisa membantu banyak. Kami sedang dalam perjalanan menuju Kerajaan Indirum yang mungkin saja sedikit berlawanan dengan arah yang kalian tuju," jelas Oze panjang lebar. Inti dari ucapannya adalah ia tidak bisa mengantar mereka ke tujuan mereka masing-masing.

Caroline menatap Irene dan Fina bergantian. Sepertinya, otak mereka memikirakan hal yang sama. Setelah itu, ia maju sedikit ke depan.

"Maaf jika aku langcang, Tuan. Kami tidak memiliki tempat untuk dituju, lagi pula kami anak yatim piatu yang dipungat tuan lama kami, tetapi beliau sekarang sudah mati dan mayatnya dibuang entah ke mana oleh para perampok. Untuk itu ...." Carolin langsung membungkukkan tubuhnya. "Kami mohon, terima kami sebagai pelayan Anda, Tuan!"

Irene dan Fina langsung ikut menundukkan kepala.

Oze terdiam. Namun, mulutnya seketika menganga. "Ha?"

"Diterima," sambar Yozora cepat.

"Yo-Yozora?" Oze langsung menoleh ke arah istrinya karena saking cepatnya Yozora menerima mereka.

"Tidak apa-apa, Anata. Kita juga tidak bisa menelantarkan mereka, 'kan?" ujar Yozora memberikan pandangan dari sisi lain.

"Benar juga, sih." Oze sepertinya sependapat. Tidak sengaja perkataan Caroline tadi terbesit di pikirannya. "Tunggu dulu, kalian bertiga pelayan?"

"Benar, Tuan," jawab Caroline yang masih belum mengangkat kepalanya.

"Oke, aku terima kalian bertiga ...."

Belum selesai Oze dengan kalimatnya, Caroline langsung menyahut. "Terima kasih, Tuan. Kami akan membantu semua urusah hidup Tuan."

"Terima kasih, Tuan," sahut Irene dan Fina serentak.

[Caroline ditambahkan dalam unit]

[Irene ditambahkan dalam unit]

[Fina ditambahkan dalam unit]

"Baiklah. Sekarang aku akan jelaskan situasi kami. Aku merupakan seorang Petualang. Jadi, terkadang aku akan menghilang dari dunia ini dalam waktu tertentu. Selama aku tidak ada, kalian harus melayani Yozora seperti kalain melayaniku. Lagi pula, dia istriku," jelas Oze sambil memperkenalkan Yozora. "Bekerja samalah dengan Fay untuk penggunaan barang dan sumber daya," tunjuk Oze lagi pada gadis yang menggandeng tas besar di bahu kirinya. "Sama seperti kalian, dia juga melayani Yozora. Dan yang terakhir adalah Undine. Dia adalah servent-ku."

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang