127 : War World Event : Detorax

71 14 4
                                    

Ada dua tempat tersisa dari catatan yang Vesta berikan dan Oze memilih tempat ini sebelum yang terakhir. Gurun Pasir Obulo sisi barat daya.

Menurut Vesta, karena peperangan yang bekecamuk, naga pasir penguasa gurun terbangun dan marah karena tidurnya terganggu.

Saat ini, tepat di depan Oze, badai pasir nampak menggulung membentuk tabung yang tinggi dan berbahaya. Pusaran badai tersebut berjalan perlahan mendekati negri terdekat yaitu Kerajaan Xasen.

Tentu Oze tak akan membiarkan hal buruk terjadi. Dia akan menghadapi badai tersebut yang diduga Naga Pasir Detorax berada di dasar badai.

Oze sekarang sudah siap dengan Darkers Hollow, senjata set tingkat legenda yang selama event perang ini selalu dia gunakan.

Untuk pembukaan, Oze mengerahkan satu skill-nya. Perisai dari senjata tersebut sekarang memancarkan energi kegelapan. Kobaran energi yang seperti api hitam itu mengisyaratkan kalau energi yang dikumpulkan begitu besar dan kuat. Setelah dirasa cukup, Oze melepas energi tersebut. "Darkray!"

Laser kegelapan menerjang ganas. Percikan listrik hitam sesekali muncul menunjukkan kuatnya serangan tersebut.

Sebuah dentuman keras dengan daya ledak luar biasa besar tercipta saat serangan menghantam pusat badai. Saat itu juga, badai pasir menghilang.

Serangan Oze tak sampai di sana. Dia mengerahkan serangan lain, "Dark Nova!" Bola-bola kegelapan muncul di sekitar Oze. Bola-bola berisi energi kuat itu bergerak ke depan Oze dan bergabung di sana membentuk bola kegelapan yang besar.

Aura kegelapan seperti asap hitam keluar dari bola tersebut menunjukkan padatnya kekuatan yang dimiliki. Setelah beberapa saat, dia melepas serangannya.

Serangan laser kedua pun melesat, tetapi serangan keduanya ini jauh lebih kuat dan berbahaya. Saat menghantam, gelombang energi menghampas seketika. Menciptakan kawah besar pada gurun dengan sosok makhluk seperti kadal di dasarnya.

Arakan awan yang bergerak mengapung di langit, saat ini sudah hilang entah ke mana. Bahkan uap airnya terdorong untuk menjauhi area akibat hempasan gelombang energi tadi. Hal itu cukup menyadarkan Oze betapa mengerikannya serangan yang dia lepaskan itu jika diarahkan di dalam kota.

Kadal pasir dengan sirip besar di punggung, itulah pengambaran untuk naga tersebut. Begitu besar tubuhnya, mungkin tinggi tubuhnya sekitar liam meter belum termasuk sirip tersebut, dan terlihat perkasa. Duri-duri tajam yang tertera menunjukkan eksistensi superior dan berbahaya.

Sebelumnya Oze memang berniat ingin mendapatkan naga pasir ini saat mengumpulkan monster kuat sebagai pasukan, tetapi Kiky mencegangnya karena ada ancaman dari Dewa Naga Kegelapan Azborh. Namun, kali ini situasinya sudah berbeda. Dia harus mendapatkan naga ini apa pun yang terjadi.

Tak ingin menyia-nyiakan waktu, Oze mengeluarkan kartu monsternya.

"Summon : Glatheil!" Sebuah stalaktit menyeruak keluar dari permukaan kartu. Setelah itu, stalaktit tadi membesar sampai seukuran raksasa dalam waktu sepersekian detik, dan kemudian pecah. Muncullah seekor naga es dari pecahan tersebut.

"Summon : Malik!" Aura biru mistik keluar dari dalam kartu, lalu keluar pula sebuah bola energi warna putih. Energi tersebut membesar dan muncullah seorang pria berjubah biru.

Tak tanggung-tanggung, dia memanggil dua servent-nya untuk menghadapi naga penguasa Gurun Pasir Obulo.

Suara raungan terdengar menggelegar. Sesaat kemudian, pasir-pasir di gurun tersebut nampak bergetar. Gaiser pasir mengeruak dari daratan membentuk pilar-pilar mengerikan. Bagian tengah kawah, tempat Detorax berada, memunculkan puting beliung baru dengan kekuatan yang lebih kuat dan diameter lebih besar. Sepertinya, naga tersebut terusik dan tersinggung akan serangan Oze sebelumnya.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang