118 : Fosil Naga

123 23 7
                                    

Konfrensi Tingkat Tinggi World War akan diselenggarakan beberapa minggu lagi waktu gim. Oze masih memiliki cukup banyak waktu dan persiapan yang dia inginkan pun sepenuhnya sudah selesai. Hanya butuh beberapa kelengkapan sehingga sempurna.

Jadi, untuk sekarang, tidak ada yang harus dia lakukan. Hanya bersantai di mansion pun bukanlah pilihan bagus. Mengingat dirinya sudah bersantai di rumah sakit selama bertahun-tahun, mengalami hal yang sama di dalam gim merupakan kerugian besar. Oleh karena itu, dia mencoba berkeliling negaranya untuk melihat langsung sutiasi yang ada.

Oze yang selesai dengan sarapannya, berupa roti panggang yang dihidangkan dengan ikan goreng, pun segera mengeluarkan Telepolter Crystal-nya.

"Anata mau ke mana?" tanya Yozora.

"Mau keliling kota untuk memantau perkembangan apa yang sudah selesai," jawab Oze. "Mau ikut?"

"Ah, tidak. Hari ini aku ingin ke perkebunan herbal untuk memantau beberapa tanaman yang sedang dibudidayakan. Kemudian menemui Levi, Merga, Vesta dan Bilqis untuk acara menum teh. Dan sorenya ke pabrik tekstil yang sudah kukembangkan."

"Kamu sibuk banget, ya," ujar Oze.

"Gak juga. Lagian kain-kain itu nanti kujadikan baju-baju seksi untuk para Pleades, muehehee ...." Tawa mesum istrinya itu membuat Oze hanya geleng-geleng kepala.

"Ya sudah, aku pergi dulu."

"Oke, Sayang."

Oze pun menghilang dalam balutan cahaya biru.


Tujuan pertama Oze adalah desa kecil di bagian utara kerajaan yang sekarang dalam pembangunan. Desa itu akan menjadi tempat tinggal baru bagi para oni, penduduk baru yang Oze rekrut.

Jumlah mereka tidak banyak, hanya kurang lebih lima ratus oni. Namun, masing-masing dari mereka memiliki level 40 – laki-laki maupun perempuan, tidak termasuk anak-anak – yang menunjukkan kalau bangsa mereka adalah bangsa petarung.

Penduduk oni ini, rencananya Oze akan jadikan sebagai unit pertahanan negara.

Kerja sama antara iblis dan oni terlihat sangat kental sekarang. Mereka nampak gotong royong membangun banyak rumah untuk tempat tinggal mereka.

Douglass ada di sana. Dia memegang sebuah papan yang merupakan peta pembangunan desa tersebut sehingga penataan rumah tidak kacau dan sembarangan.

Masamune Aoi juga ada di sana. Pemimpin para oni itu nampak berdiskusi dengan Douglass dalam perancangan alun-alun desa.

Oze menatap kesibukan itu dari kejauhan sambil melihat desa secara keseluruhan. Dia rasa, tidak perlu baginya untuk menghampiri. Jadi, Oze pun pindah ke tempat lain yang perlu dia pantau.


Tujuan selanjutnya adalah Pulau Tortuga, pulau di atas tempurung kura-kura raksasa Xuan Wu. Dia memilih area di depan patung raja bandit Frank James sebagai tempat perpindahannya.

Di sana, Oze melihat para iblis yang bekerja nampak semangat dalam merobohkan beberapa dinding beton dan beberapa bangunan tak layak pakai. Tanaman yang sudah mati dicabut dan disingkirkan. Pohon-pohon dengan bonggol besar, tetapi sudah mati, terpaksa disingkirkan. Hanya menyisahkan satu yang nantinya dapat digunakan sebagai tempat menggantung lampu hias.

Pembangunan di pulau ini memang baru dimulai. Jadi, tak banyak yang bisa dia lihat sekarang. Oze pun memilih pergi dari sana karena tak mau mengganggu para pekerja yang sedang sibuk.


Tujuannya kali ini adalah sebuah gedung mewah, mungkin paling mewah di negri ini. Berupa hotel besar di pinggir danau yang dikelilingi taman bunga indah. Hampir seluruh bangunan selesai dan tidak ada lagi sisa-sia pembangunannya. Semua nampak rapih dan bersih, indah dan terawat.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang