105 : Kraken

104 21 11
                                    

Kartu monster dengan rank SSS sudah di tangan. "Summon : Leviathan!" Seruan Oze tersebut memicu sihir pemanggilan pada kartu membuat gambar monster di permukaannya bercahaya menyilaukan. Sedetik kemudian, pusaran air keluar memicu gejolak kuat air sekitarnya dan menciptakan arus dasar laut.

Dari pusaran, seekor naga laut raksasa keluar dan langsung menerkam Kraken yang menjadi musuh tuannya.

Ukuran Leviathan jauh lebih kecil dari Kraken, mungkin setengah ukuran Kraken. Namun, kekuatan naga laut tersebut tak bisa diremehkan. Dia menerkam dengan ganasnya dan melancarkan serangan sihir air yang dahsyat.

Arus laut berkecamuk sejak datangnya Leviathan ke medan perang. Beruntungnya, zirah para anggota Partai Pancasona mampu mengatasi hantaman sehingga tidak menerima kerugian apa pun. Namun, hal lain justru menjadi imbasnya.

"Oze!?" panggil Moris. "Terlalu kuat. Aku kita tidak bisa apa-apa."

Benar seperti yang dikatakan Moris. Dengan gejolak air yang seperti badai itu, para Player tak bisa menyerang sama sekali. Bahkan, zirah Leviathan tak bisa mengimbangi kuatnya arus tersebut dan mereka terseret menjauh dari pertempuran.

Oze ambil inisiatif. Dia melesat dengan senjata legenda yang dia miliki. Darkest Hollow, satu set pedang dan perisai hitam Oze gunakan untuk menerjang arus dasar laut yang bergejolak.

Pedang dia gunakan untuk memotong arus, dan perisai dia gunakan untuk menahan terjangan arus untuk dia bisa berenang mendekati pertempuran. Hingga, tibalah dia pada pertarungan Kraken dan Leviathan. Oze mengayun pedangnya dan meluncurlah sebuah tebasan kegelapan. Melesat dan menghantam Kraken.

Hasil tebasan berupa sinar pada bekas serangan diikuti berkurangnya hampir satu bar papan HP.

Oze terus melakukan serangan dan membentuk kerja sama luar biasa antara dirnya dan Leviathan. Hingga, papan penanda HP lawan tingga dua bar saja.

"Kenapa saat dia yang menyerang, semua terlihat mudah," sahut Redcliff, salah satu elder Partai Pancasona.

"Itulah yang membuat dia dapat julukan Player terhebat, kan?" jawab Bento.

Obrolan dua anggota partai tersebut termuat dalam rekaman Ren yang nantinya akan dia gunakan sebagai konten video di situs Dwipantube.

Pergejolakan dalam pertempuran belum selesai. Saat HP Kraken tinggal dua bar saja, monster gurita raksasa itu mulai aktif dalam bertahan. Tubuhnya tertutup energi putih kebiruan yang mana beberapa saat setelahnya, energi tersebut berubah menjadi sisik pada kulit.

Cukup aneh melihat gurita bersisik kadal. Namun, itulah yang sekarang Oze lawan. Serangan fisik yang sebelumnya berdampak, kini sudah tidak efektif lagi.

Leviathan berenang mundur untuk memulai taktik baru. Beruntungnya, Oze ada bersamanya dan mulai menyerang.

Oze kembali mengayunkan pedangnya. Kali ini dikombinasikan dengan skill Dark Nova. Tebasan yang Oze lancarkan menghasilkan semacam serangan laser kegelapan, meluncur langsung menghantam musuh. Laser berenergi hitam ini menghancurkan sisik di tubuh lawan. Namun, belum bisa untuk menembus. Serangan Oze berhenti sebelum ia memberikan luka.

Leviathan langsung merapalkan sihir. Dia menciptakan banyak sekali bola air - meski menyatu dengan lautan, nampak seperti lendir dalam air - dan langsung dia tembakkan pada lawan.

Sihir Leviathan bukanlah sihir biasa. Dia menambah tingkat kekerasan pada serangnnya meskipun elemen yang dia gunkana hanyalah air.

Kraken pun tak ingin menyerah begitu saja. Dia mendepak setiap peluru air yang akan menghantam dengan tentakel bersisik milikya.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang