85 : Ladang Semanggi

147 35 6
                                    

Setelam pertemuan Oze dengan Honeia sempat menunda perjalanan utama mereka menuju sisi barat Hutan Arg, sekarang Oze dan para maid-nya kembali melanjutkan perjalanan tersebut.

Cerahnya sinar mentari dan hembusan angin sejuk menjadi teman mereka sekarang. Melayang dengan kecepatan 15km/jam membuat perjalanan mereka terasa santai dan menyenangkan.

Ada banyak hewan yang terlihat, tetapi entah mengapa Oze rasa pernah melihat hewan-hewan itu di Hutan Belios. Seperti tupai, rusa dan beberapa burung dengan warna bulu eksotik. Oze beranggapan kalau mungkin beberapa hewan sama di setiap hutan.

Beberapa jam telah berlalu. Setelah melewati ratusan ribu pohon yang memenuhi hutan, tibalah mereka di tempat yang dituju, Sabana Javar.

Sebuah padang rumput yang cukup luas berada di Tanjung Javar. Dataran itu tidak ditumbuhi satu pun pohon sehingga sinar mentari yang tadinya bersahabat, kini mulai menjengkelkan.

"Baiklah semuanya, sekarang menyebar dan cari rumput semanggi!" seru Oze memerintah. "Dan ingat, harus tetap hati-hati karena monster selalu mengintai."

Oze tidak tahu monster apa yang ada di sabana ini, maka itu dia meminta para maid-nya untuk tetap bersiaga.

Linda juga ikut mencari. Dia terbang sana sini memantau apa yang diminta tuannya dari atas.

Kemudian, Oze mengeluarkan kartu monsternya untuk memanggil monster servent-nya. "Summon : Corona!"

Sebuah energi kuning keemasan keluar dari permukaan kartu dan menyeruak keluar beberapa kristal yang melesat ke udara. Kristal-kristal itu kemudian menyatu membentuk bintang.

Belum selesai, Oze memanggil servent yang lain. "Summon : Laura!" Energi hijau keluar dan berubah menjadi wanita berbalut rumput dan lumut.

"Apa yang bisa saya lakukan untuk Anda, Tuan?" tawar Laura setelah dia dipanggil.

"Corona, aku ingin kau menyebarkan energimu ke segala arah untuk meningkatkan keberuntungan semua orang." Mendengar perintah itu, golem kristal berbentuk bintang itu terbang mengudara. Di sana, sebuah lingkaran sihir tercipta di depan tubuhnya yang menghadap ke tanah. Dari lingkaran sihir tersebut, aura kuning keemasan keluar dan menyebar. Tubuh Oze dan para maid sempat bersinar menunjukkan kasiat sihir mulai bekerja.

Dengan begitu, poin LUC semua orang di sana naik sebanyak 50 poin. Kenaikan hanya sementara selama tiga jam.

"Laura, aku ingin kau membantu para maid mencari Semanggi Javar Daun Empat."

"Semanggi .... Baiklah." Sepertinya di otak Linda sudah tersusun sebuah cara untuk mencari semanggi tersebut.

Dia membungkuk menyentuh tanah dan mulai mencari dengan skill alam yang dia miliki.

"Lalu, apa yang Anda lakukan, Tuan?" tanya Caroline. Wanita cantik dengan rambut warna krim panjang mendekat.

"Aku merasakan kehadiran beberapa monster." Oze pun mengeluarkan senjatanya. Kali ini, dia akan menggunakan perlengkapan yang dia dapat saat event persembahan potion kemarin.

Darkest Hollow, item tingkat legenda, berupa satu set pedang dan perisai, sekarang tergenggam di tangan Oze.

Senjata ini dapat meningkatkan pon STR dan INT sebanyak 75%, sedangkan perisainya akan mengurangi serangan lawan sampai 75%. Sangat sesuai dengan titelnya sebagai senjata tingkat legenda.

"Anda ingin melawannya sendiri?" tanya Caroline khawatir.

Oze tersenyum ramah menanggapi ucapan Caroline tersebut. "Jangan khawatir. Jika berbahaya, aku akan langsung mundur. Sekarang, pergilah dan bantu yang lain mencari semanggi daun empat."

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang