106 : Mermaid Terkutuk

97 22 8
                                    

Pagar lumba-lumba langsung Oze terobos untuk masuk ke dalam mulut gua tambang. Undine meluncur sama cepatnya dan menyusul tuannya itu.

Lorong gua menyambut kedatangan mereka. Di sana, tidak ditemukan satu makhluk pun. Sambil melesat berenangm Oze membuka layar menu dan memilih tampilan map. Dia membuka peta untuk meninjau lokasi tambang.

Map merupakan aplikasi yang sudah disediakan gim supaya Player tidak tersesat di setiap wilayah asing yang belum dijelajah. Tidak ada yang ditutupi, semua langsung tertera dengan gamblang. Apa lagi untuk Oze yang memiliki Platinum Card dari GM, membuat fitur tersebut semakin maksimal.

Dari peta tambang, Oze menemukan satu titik biru yang berada jauh di dasar gua. Tanpa menunda, dia langsung mempercepat daya lesatnya untuk tiba di lokasi sesegera mungkin. Padahal, di setiap jalan menuju lokasi, ada banyak sekali titik-titik merah yang merupakan penanda monster.

Meski begitu, Oze bukanlah pemain pemula yang tidak tahu apa pun. Dia sendiri menyadari, pasti ada monster yang menunggu di depannya.

Dia segera mengeluarkan Akagami, sebuah pedang jenis mystic yang tercipta dari energi gerhana bulan darah. Itulah alasan bilah katana tersebut berwarna merah. Meski begitu, pedang tersebut tidak akan menghancurkan, tetapi akan membelah apa pun seperti pisau yang memotong tahu.

Selama Oze melesat menerobos gua, dia menebas monster apa pun yang menghalangi jalannya. Dia memang tidak bisa melihat apa pun karena gelap, tetapi lagi-lagi zirah yang dia kenakan menunjukkan keunggulannya. Dari dalam zirah, Oze dapat melihat pemandangan dalam gua seperti gambar pada layar televisi jadul. Semua nampak hitam-putih. Meski begitu, dia cukup berterimakasi akan fitur tersebut.

Lagi pula, semua fitur komplit itu pantas didapat mengingat kualitas zirah Leviathan yang masuk kategori item legend.

Tidak hanya itu. Oze memiliki Job Penyelam pada tingkat Master sehingga dia mampu mengendalikan diri seperti yang diinginkan tanpa terpengaruh akan tekanan air dan apa pun.

Berbeda dengan Oze, Undine yang merupakan roh air dapat merasakan apa pun di sekitarnya melalui gerak air. Jadi, meski gelap, dia dapat merasakan segalanya.

Berkilo-kilo meter jarak yang sudah mereka tempuh. Melalui jalur berliku tiada henti seperti sarang semut. Monster-monster dasar laut terus bermunculan menghadang, tetapi semuanya tewas tak bersisa. Menyebabkan ratusan notifikasi drop item muncul di depan Oze dan dia jengkel akan hal itu karena dianggap mengganggu.

Meski begitu, exp yang dia dapat tidak membawanya sampai naik level. Hanya bertambah sekitar 10% saja.

Undine tak banyak membantu karena setiap dia akan menyerang, Oze sudah menghabisi setiap lawan lebih dulu.

Perjalanan keduanya pun terhenti di sebuah ruang yang cukup luas di mana titik biru tadi berada. Dari sini, Oze mulai waspada dan mendekati titik biru di peta dengan perlahan.

Dari dalam zirah, Oze melihat terdapat sesosok makhluk seperti ikan yang mencoba menyingkir dan sembunyi di balik batu besar sisi gua. Sepertinya dia menyadari kedatangan Oze dan berniat menjauh.

Oze yang dapat melihat keberadaannya pun berenang turun ke tanah dan mencoba untuk mendekat. "Tenang, aku bukan musuh. Aku datang ingin membantumu," ujarnya.

Dari layar helm yang nampak hitam-putih, Oze melihat kepala seseorang keluar dari batu tempat sosok ikan tadi sembunyi. Oze tercekat, dia pikir makhluk yang dia dekati itu adalah ikan, tetapi kali ini ada kepala manusia yang muncul.

Dalam sepersekian detik, otak Oze mencerna dan mengambil kesimpulan kalau sosok di depannya ini adalah duyung. Namun, jenis mermaid atau merman, dia belum bisa memastikannya.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang