62 : Tugas Abadi

211 44 18
                                    

Vesta membawa Oze dan teman-teman yang lain melewati semacam celah sempit di pinggir lembah. Tempat itu memang tersembunyi sehingga tidak ada yang menyadari keberadaannya. Ada banyak semak dan sulur tanaman yang menutupi celah tersebut tanda kalau tidak pernah dijamah siapa pun.

Tom dan Fay tampak biasa saja saat memasuki celah di dinding tebing tersebut. Namun, Miki terlihat takut karena gelap. Dia terus menempel pada Rio, ibunya.

Di ujung lorong, tibalah mereka di sebuah ruang gua yang tidak gelap karena ada semacam lubang menganga di langit-langit. Tempat itu tampak seperti peninggalan zaman kuno. Terdapat beberapa patung penjaga berbentuk rubah yang memiliki tujuh ekor.

"Siapa kalian ...." Sahut suara wanita yang terdengar berat. Dan terasa makin mendiskriminasi karena gema ruangan.

"Julie, ini aku," ujar Vesta.

"Vesta! Itu sungguh kau?"

"Ya. Ini aku." Vesta merubah penampilannya ke wujud aslinya. Wujud Dewi Hestia.

Di seluruh ruangan, tiba-tiba muncul banyak sekali partikel cahaya kuning yang tersebar. Kemudian, semua partikel tadi melayang dan bersatu di udara tengah ruangan. Secara perlahan, sosok siluet mulai terlihan dan berubah menjadi seorang wanita yang sangat cantik.

Rambut biru mudanya tergerai indah, sangat cocok dengan gaun putih yang dia kenakan. Wanita ini memegang sebuah tombak yang sudah pasti merupakan senjatanya.

"Vesta ...." Wanita itu mendarat dengan sangat indah menghampiri bawahan Oze itu. "Adikku. Aku dengar Maha Dewa menghadiahimu pada seorang Petualang."

"Ya, kau benar, Julie." Vesta sedikit menyingkir dan menoleh ke belakang, menatap ke arah Oze. "Perkenalkan, dia tuanku, Oze."

"Kau tidak apa-apa 'kan?" Julie tampak khawatir. Bukan secara fisik, tetapi mental.

"Kau tidak perlu khawatir. Aku tidak mengalami penderitaan dan kemunduran apa pun."

"Vesta ..., dia?" Oze jelas penasaran. Fay, Rio, Miki dan Tom juga sama penasarannya dan mereka menunggu jawaban Vesta.

"Dia saudaraku, Tuan. Julie Hasties. Dia Dewi yang memiliki gelar Maha Bijaksana," ujar Vesta memperkenalkan saudarinya.

Julie hanya memandangi Oze tanpa berkata apa-apa. Tidak ada kebencian dari wajahnya, lebih seperti tidak peduli.

"Lalu, apa yang kalian lakukan di sini? Kau tahu sendiri 'kan kalau ... jangan-jangan ...." Julie bukanlah dewa yang bodoh. Dia langsung tahu tujuan apa yang membuat saudarinya datang ke tempat terpencil seperti ini. Mereka bukan sedang berpariwasa.

Vesta yang tahu pikiran Julie langsung mengkonfirmasi. "Ya, kami ingin melepas makhluk itu."

Julie Hasties (Europa - Grand Chase)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Julie Hasties (Europa - Grand Chase)

Sebelum datang ke tempat ini, Vesta sudah menjelaskan semua informasi kepada Oze. Bahwa saudarinya terkurung di tempat ini alih-alih sebagai guardian. Dan, yang dia jaga adalah sosok makhluk super power pengguncang khayangan.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang