77 : Pengadilan Langit

169 38 15
                                    

Pengadilan langit adalah sebutan untuk dua orang player atau lebih mengalami bentrok non fisik yang mana salah satunya meminta keadilan dari admin atau GM.

Untuk meminta Pengadilan Langit bukanlah perkara biasa seperti pencurian atau pengkhianatan antar Player, melainkan suata kejadian abnormal yang tidak bisa dibuktikan secara langsung. Harus butuh pihak gim yang membuktikannya benar atau salah dari tuduhan tersebut.

Seperti halnya pengadilan dunia nyata, Pengadilan Langit juga butuh pengacara dan jaksa yang dibayar cukup mahal. Semua biaya itu dibebankan pada yang melapor. Karena itulah Pangadilan Langit sangat jarang dilakukan.

Namun, untuk kali ini, sepertinya ada orang kaya yang menantang Oze untuk membuktikan kalau dia tidak bermain curang.


Sesaat setelah Pengadilan Langit akan diselenggarakan, tempat persidangan seketika muncul di padang rumput antara Kerajaan Indirum dan Kerajaan Belios.

Tempat persidangan tersebut persis seperti persidangan biasa, hanya saja terbuka. Sehingga semua orang yang ingin menonton, dapat menyaksikan langsung proses persidangan tersebut. Maka dari itu, sekarang tempat itu sudah dikelilingi banyak sekali Player untuk menyaksikan langsung apakah benar selama ini Oze bermain curang atau tidak.

Oze datang ke persidangan itu bersama Yozora, istrinya dan Vesta sebagai pembela. Oze tidak menggunakan jasa kuasa hukum karena dia merasa Vesta lebih dari cukup. Lagi pula, dia adalah dewi dengan kelas omniscient, yaitu Maha Mengetahui. Sedangkan NPC Oze yang lain, ikut dalam kerumanan dan menonton di luar persidangan bersama para Player.

Yang menarik perhatian Oze mengenai tempat persidangan ini adalah arsitekturnya yang luar biasa megah. Mirip seperti pengadilan para dewa. Mimbar dan meja hakim nampak seperti reruntuhan yunani kuno. Begitu artistik di matanya.

Di bagian jaksa penuntut, sudah ada tiga orang yang mengisi tempat itu. Ketiganya mengenakan pakaian yang biasa digunakan bangsawan-bangsawan era renesans Eropa.

Salah satunya beranjak dan berjalan menghampiri Oze. Pengaturan avatarnya dibuat cukup tampan. Pirang rambutnya sekuning jagung dan hidung bangir ala orang-orang Eropa.

"Senang bertemu dengan Anda, Oze," ujarnya sambil mengulurkan tangan. Oze mengambut uluran tangan tersebut. "Namaku Mark Harold, aku yang melaporkanmu di sidang ini."

Sorot mata Oze langsung tajam.

"Ops, jangan marah dulu. Ini bukan masalah personal, tapi bisnis. Aku hanya akan memberikan laporan-laporan yang akan memberatkanmu dan kau cukup memberikan bantahan saja. Mudah, kan?"

"Yup, sangat mudah. Seperti aku memenggal kepalamu setelahnya," sahut Oze sedikit ekstrim. Tentu dengan senyum perhasabatan.

Mark justru tertawa, dan menepuk pundak Oze. "Aku harap kau membawa bukti yang cukup kuat untuk membantah tuduhanku." Kemudian dia pergi, kembali ke meja jaksa.

"Apa Anda Oze yang menjadi terdakwanya?" Seorang gadis cantik tiba-tiba muncul.

Oze kenal gadis ini. Merupakan maskot gim Dwipantara yang menjadi logo gim. Dewi Ranaru namanya.

"Ya, aku terdakwanya," jawab Oze santai.

"Kalau begitu, silahkan naik ke mimbar terdakwa." Oze berjalan santai menuju mimbar berbentuk setengah lingkaran, tempat yang ditunjuk dewi tersebut.

Saat Oze berdiri di tempat yang sudah disiapkan, Vesta dan Yozora langsung ke sisi kanan tempat sidang dan duduk di meja yang seharusnya pengacara ada di sana.

Dewi Ranaru sendiri pun segera berdiri di posisinya. Terletak di sudut kanan tempat persidangan antara meja hakim dan meja pengacara. "Baiklah, aku akan menjadi panitra pengadilan hari ini. Karena terdakwa sudah datang, berarti para hakim diharapkan untuk hadir."

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang