05 : Hubungan

549 105 40
                                    

Tiga hari lamanya Oze melakukan tugas-tugas seorang pembuat obat. Dimulai dari menghaluskan herbal kering, mengekstrak bunga atau buah dan pencampuran beberapa bahan sehingga menjadi sebauh heal potion. Sejauh ini, ia sudah berhasil membuat banyak sekali heal potion dan mana potion.

Sekarang, level Alchemist-nya sudah mencapai level 6. Namun, Ogata masih belum mengizinkan Oze membuat ramuan yang diminta.

Saat ini, Oze masih mengaduk semacam ramuan kental di dalam tungku kecil, sedangkan Ogata tampak sabuk memilah-milah bahan untuk pembuatan ramuan selanjutnya.

"Ogata, aku ingin tahu ramuan apa yang harus aku dibuat untuk menyembuhkan kepala desa?" tanya Erx tanpa mengalihkan wajahnya dari panci.

Ogata diam sesaat. Ia beranjak meninggalkan pekerjaannya, menghampiri sebuah lemari di dinding belakang ruangan dan mengambil sebuah gulungan di sana. "Ini," ujar Ogata sambil membentangkan perkamen tersebut.

Di sana tertulis cara pembuatan sebuah ramuan untuk mengembalikan heal poin (HP) dan mana poin (MP) sebanyak 50% dari totol parameter sekaligus menyembuhkan dari berbagai status buruk.

"Gile, ramuan ajaib!" seru Oze spontan.

Ogata hanya mengangguk. "Coba kau baca persayaratannya."

Oze memebaca bagian syarat di bawah daftar bahan-bahan yang harus disiapkan. Di sana tertera dua syarat; tingkat Alchemist minimal harus advanc level 1 dan memiliki 150 LUC poin.

"Seharusnya aku yang membuat ramuan ini. Aku membutuhkan Persik Keberuntungan untuk menambah keberuntunganku dalam membuat ramuannya," jelas Ogata.

"Aku merasa bersalah sekarang," ujar Oze.

"Maka dari itu aku sengaja tidak memberi tahumu," lanjutnya. "Sekarang, yang harus kau lakukan hanyalah terus latihan samapai kau cukup ahli."

Oze tampak bersemangat. "Aku akan melakukan yang terbaik!" Ia menghampiri beberapa bahan dan mengecek. Kali ini, ia akan membuat low elixir supaya level Alchemist cepat naik. Namun, sepertinya bahan-bahan yang diperlukan sudah habis.

"Ogata, aku keluar untuk mencari tanaman herbal dulu." Pemuda itu keluar gubuk menuju ke hutan.

Gadis berambut panjang itu menatap kepergian Oze yang semakin lama semakin hilang dalam bayangan hutan. "Orang yang baik. Aku merasa bersyukur kalau dia yang memakan buahnya."

Semua bahan untuk membuat low elixir cukup mudah ditemui, setingkat barang umum sehingga jumlahnya tersebar di mana-mana.

Di hutan bagian setelah utara setelah menyebrangi sungai, Oze mendapati banyak sekali rumput pakis merah, salah satu bahan yang diperlukan. Setelah memotong sesuai keperluan, ia beranjak menuju sarang jamur. Disebut sarang karena di sana terdapat setumpuk bonggolan kayu yang ditumbuhi berbagai macam jamur. Oze mengambil jamur dengan topi warna biru secukupnya dan pergi dari temapt itu.

Sekarang ia berada di hutan bambu tempat ia mencari rebung dulu. Di sana, Oze mencari bunga bambu. Semacam bunga kering di ujung-ujung tiang bambu. Setelah mendapatkan beberapa tangkai, Oze pergi dan akan kembali ke desa.

Jalan yang dilalui Oze bukanlah jalan menuju tempat ia latihan dulu, namun dari sisi berbeda. Jadi, ia harus melewati sungai untuk tiba di desa.

Tidak sengaja Oze bertemu Seizo sedang memancing di aliran sungai yang sangat tenang. Wajah pemuda itu terlihat kusam menunjukkan kalau perasaannya sedang buruk. Namun, Oze tetap menghampirinya untuk menyapa.

"Sudah dapat berapa banyak?" tanya Oze.

"Hanya dua," jawab Seizo sambil mendesah. Terlintas dipikirannya untuk menjahili Oze. "Hey, ganti aku memancing. Aku bosan."

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang