130 : Kesepakan Baru atau Konspirasi Baru

83 15 8
                                    

Perang besar yang melibatkan semua kerajaan di seluruh benua Dwipantara beserta hampir semua Player sekarang sudah mereda. Para monster yang menyerang secara perlahan mulai berkurang dan akhirnya berhenti.

Kekacauan yang memporak-porandakan dunia itu, hanyalah cerita dari waktu yang telah lalu.

Banyak NPC yang merupakan tentara kerajaan, tewas dalam perang. Jumlahnya tidak terlalu banyak, mungkin setiap kerajaan hanya kehilangan seratusan prajurit. Namun, tidak dengan Kerajaan Madruin.

Karena gerbang timur berhasil dibobol, korban jiwa rakyat sipil yang jatuh mencapai lima ratus orang. Sungguh menyakitkan. Apa yang Oze khawatirkan, terjadi dan dia tak bisa bertindak lebih jauh karena di saat yang sama, dia berhadapan dengan Cristycelia, salah satu anak Mora sang Iblis Lautan.

Ada fakta-fakta menarik dari kejadian tersebut. Semua berkat pengetahuan Vesta dan penyeldikan berkala oleh Al de Baran. Fakta-fakta tersebut Oze simpan untuk jaga-jaga kalau hal-hal merepotkan terjadi. Dia akan merahasiakannya, sampai orang bersangkutan membuat ulah.

Sialnya, orang tersebut justru memojokkan Oze.

Dia adalah owner Partai Joker, Charlie. Dia menyebarkan berita kalau Oze lalai dalam tugasnya untuk melindungi penduduk Madruin. Namun, banyak Player yang membela Oze mengatakan apa yang dituduhkan Charlie merupakan omong kosong.

Oza tak mau ambil pusing. Dia lebih fokus dalam memantau pembangunan hotel di hulu Sungai Ennor yang nantinya menjadi wisata untuk orang tingkat menengah ke atas.

Proyek lain yang berada di sebrang hotel, sederet rumah kaca, sudah selesai dibangun dan tanaman-tanaman bunga yang merupakan poin utamanya pun juga sudah tumbuh dan mulai bermekaran. Berta dan timnya terlihat begitu senang akan hasil yang mereka kerjakan.

Tidak hanya itu, beberapa pembangunan di kota pun hampir seluruhnya selesai. Hanya perlu beberapa ornamen dan hiasan sehingga kota iblis tersebut terlihat sempurna.

Pembangunan kota kecil di sisi utara kerajaan pun juga sudah selesai. Kota sederhana yang berlatarbelakang mirip kota di Jepang zaman Kesogunan Tokugawa tersebut merupakan kota para oni yang sekarang juga menjadi pusat pariwisata.

Banyak proyek pembangunan yang Oze usulkan selesai. Dengan begitu, kehidupan santai yang dia dambakan akan terlaksana.

"Bagaimana jika langit-langit ruangan dipasang lampu gantung megah yang terbuat dari kristal?" tanya Oze pada salah seorang iblis yang menjadi mandor pembangunan hotel tersebut.

"Baik, Yang Mulia. Aku akan minta iblis pengrajin untuk melakukannya." Iblis tersebut pun pergi dengan wajah cerah. Dia nampak semangat mengerjakan semua tugas yang diminta rajanya.

"Sepertinya kau sedang sibuk?" tanya seorang wanita yang datang mendekat.

Oze menoleh, ada Wulan datang menghampiriya.

"Oh, lumayan. Tinggal dihias sedikit lagi, hotel pun selesai." Spontan, dia kebali menoleh ke arah gadis tadi seolah baru sadar siapa yang datang. "Wulan!?"

 "Wulan!?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang