33 : Akhir dari Kerja Sama

254 56 42
                                    

Gunung harta, begitulah pemandangan yang Oze dan Yozora lihat sekarang ini. Mungkin, gunung harta tersebut lebih banyak dari gunung harta yang mereka temukan di gua bandit bibir danau waktu itu.

Tak lama setelahnya, Bento datang menghampiri. Awalnya ia sangat terpukau. Namun, selebihnya ia tidak tertarik lagi. Melihat harta sebanyak itu mungkin bukan sesuatu yang baru bagi Player sultan sepertinya.

"Yozora, tolong panggilkan Leonora," pinta Oze, tetapi saat istrinya itu akan keluar, wanita yang dimaksud justru masuk lebih dulu.

"Saya di sini, Tuan," ujar Leonora.

"Kau memiliki harta sebanyak ini, kenapa tidak kau gunakan?" tanya Oze. Ia memegang sebuah kalung sekarang yang bukan termasuk item pendukung. Hanya kalung emas dihiasi permata merah tanpa penambahan status dari tumpukan harta tadi.

"Semuanya memang miliku, Tuan, tetapi aku tidak bisa menggunakannya semauku. Ada aturan untuk menggunakan uang. Lagi pula, jika kami membelanjakannya dengan asal, pihak-pihak tertentu mungkin akan mengetahui keberadaan kami dan itu akan sangat merepotkan," jelas Leonora.

"Kalau begitu, kata bawa semuanya," ujar Yozora.

"Bawa saja, Nyonya. Aku bukan lagi pemimpin bandit. Jadi, harta ini bukan lagi milikku." Jawaban tersebut sangat menyenangkan hati Yozora.

"Benar juga. Kau pemimpin bandit," ujar Oze mengingat sesuatu. Ia membuka inventory-nya dan mengeluarkan Bandana Bos Bandit Dairaqur dan diberikan pada Leonora. "Aku juga sudah mengalahkan pemimpin bandit di gua pinggir danau."

Leonora tampak tercengang. "Anda juga mengalahkan Bolga ... apa Anda bandit hunter?"

"Bukan. Aku tidak sengaja menemukan sarang mereka," jawab Oze. "Tetapi, ada satu hal yang membuatku penasaran saat mengecek bandana ini. Ada informasi kalau jika mengumpulkan lima benda simbol dari pemimpin bandit, maka aku akan menemukan apa yang dirahasiakan oleh petinggi bandit. Aku tidak tahu maksudnya. Apa kau tahu sesuatu?"

"Dulu, sekitar 150 tahun yang lalu, raja bandit memiliki harta yang luar biasa banyak. anggotanya pun sangat terkenal. Dia juga menyimpan benda-benda yang bahkan tidak terpikirkan oleh manusia. Namun, kegilaannya pada wanita membuat hancurnya kelompok bandit tersebut. Ia memiliki lima orang anak dan masing-masing anak diberikan banda mistik untuk membuka ruang harta, tetapi sayang, setelah kelima anak bekerja sama untuk membuka harta peninggalan ayah mereka, ruang harta itu ternyata kosong.

Kelima anak marah dan saling tuduh. Mereka menganggap ada yang berkhianat dan mengambil semua harta. Sampai akhirnya mereka membenci satu sama lain dan meninggalkan pulau tempat tinggal mereka sambil membawa benda mistik sebagai identitas. Kelimanya membentuk kelompok perampok mereka sendiri. Lima kelompok bandit itu sangat terkenal akan kebrutalannya, bahkan tidak ada yang berani mengusik mereka. Selama ini mereka tidak terkalahkan sampai beberapa generasi. Anda orang pertama yang mengalahkan salah satunya, tidak, dua diantara kelimanya. Anda memang hebat," jelas Leonora cukup panjang.

"Jadi, tidak ada harta sama sekali?" tanya Oze penasaran.

"Menurutku yang menjadi rahasia adalah pulau itu sendiri, Tuan," jawab Leonora sambil mejelaskan teori yang ia pikirkan. "Raja para bandit tinggal di sebuah pulau yang lokasinya tidak diketahui. Aku rasa, ada sesuatu di pulau itu yang anak-anaknya tidak ketahui."

"Masuk akal," jawab Oze mencerna informasi tersebut. "Kalau begitu, kita akan mengumpulkan lima benda mistik para bos bandit dan mencari pulau itu. Meski sudah jauh, kau tetap keturunan raja bandit. Jadi, kau yang akan mempin ekspedisi ini nanti."

"Anda yakin, Tuan?"

"Jangan dipikirkan, oke sajalah," sahut Yozora. "Fay, simpan semuanya."

"Oh, ya. Bento, apa kau tidak mau bagianmu?" tawar Oze.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang