80 : Telepolter Gate

184 36 10
                                    

Oze kembali bersiap dengan pedang barunya. Kali ini, pedang yang dia gunkaan dibuat jauh lebih kuat dari pedang patah sebelumnya, bahkan Nadean sudah meng-enchant dengan batu rune. Meski batu rune itu tingkat redah, sesuai dengan pedang yang juga tingkat menengah.

Yozora, istri Oze, melesat dengan kecepatan luar biasa dan langsung menebas lawan. Namun, suara dentingan terdengar diikuti pisaunya terpantul menunjukkan tebalnya sisik lawan kali ini.

Hp lawan berkurang sedikit dari serangan tersebut. Meski begitu, dia terus mengayunkan pisaunya.

"Kagebunshin!" Dua Yozora muncul di sekitar Yozora asli dan ketiganya melesat bersamaan. "Strike Slash!"

Meski skill Strike Slash dapat menyebabkan kematian instan untuk musuh, sepertinya tidak terpengaruh bagi lawan kali ini. Namun, setidaknya satu papan bar HP berkurang.

Oze pun tidak sekedar menonton. Di sisi lain, dia menyarang dengan gayanya sendiri. Entah sudah berapa kali pedangnya patah dan dia terus menggantinya dengan yang baru. Lagi pula, memang begitulah cara menguji pedang. Setiap patahannya dia simpan dan nanti diserahkan pada Nadean untuk di analisa.

Pertarungan sepasang suami istri itu terus berlanjut. Ular bersayap yang menjadi lawan mereka tidak sekedar diam saat menjadi target serangan. Dia menyerang dengan menerkam, juga depakan menggunakan ekor.

Tidak agresif. Mungkin dia masih percaya diri dengan ketahanan sisiknya sehingga sedikit meremahkan Oze dan Yozora.

Hingga, saat bar HP sudah hilang tiga papan dari total delapan papan, baru ular ini menunjukkan keseriusan. Dia merengangkan tubuh membuat semua sisik luar terangkat sehingga nampak seperti mengembang.

Bagian dadanya terlihat memerah dan naik ke tenggorokan, kemudian dia menyemburkan napas api. Oze dan Yozora sentak kaget dan langsung meloncat mundur untuk menghindar.

Yozora melempar sebuah shuriken, kemudian mengerahkan salah satu skill-nya. "Ko no Ha!" Muncul puluhan shuriken lain dan langsung menghantam ular tersebut. Banyak shuriken terpantul, tetapi bukan berarti tidak berdampak sama sekali.

Oze pun ikut melesat. Namun, ekor lawan meluncur super cepat akan mendepak. Segera Oze menggunakan skill Shadow Move dan masuk ke bayangan, kemudian keluar di belakang lawan dan langsung menebasnya dengan skill Srike Slash.

Serangan Oze mendarat dengan sempurna. Namun, ekor ular itu justru akan menyerang Yozora. Dan sialnya lagi, Oze melihat kalau Yozora nampak tidak siap menghadapi serangan tersebut.

Bergegas Oze kembeli melesat menggunakan skill Extreme Speed dan ditambah skill Srike Slash. Dia langsung mendepak ekor tersebut. Sialnya, kekuatan lawan tidak sekuat sebelumnya. Kali ini jauh lebih kuat lagi. Pedang terakhir buatan Nadien patah detik itu juga dan Oze menerima serangan sampai dia tehempas jauh ke belakang. Suara dentuman terdengar tanda kalau dia menghantam dinding gua.

"Anata!" seru Yozora spontan. Tangan Oze mengancungkan jempol tanda dia baik-baik saja. Namun, meski begitu, hal tersebut memicu amarah Yozora. "Sialankan kau, Ular Brengsek."

Dengan hati yang tak tenang itu, Yozora melesat dengan skill Extreme Speed dan muncul di sisi kiri lawan, kemudian langsung ditambah skill Srike Slash. Tidak sampai di sana, dia memainkan tangan membentuk segel jurus ninja dan kembali menggunakan skill Kagebunshin.

Dua Yozora muncul. Bersama Yozora asli, ketinganya melesat dan akan menggunakan skill Srike Slash secara serentak di tempat yang sama. Namun, keanehan terjadi pada tubuh Yozora. Ketiganya menyatu membuat tubuh Yozora seperti mengelurakan energi ungu. Di saat seperti itu, ia langsung menebas lawan.

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang