28 : The Dark Wirtch

296 51 100
                                    

Oze dan kelompoknya sedang berjalan di pinggiran kota menuju ke kompleks pemakaman. Rasa puas terlihat jelas dari wajah mereka karena berhasil mendapatkan Kristal Waktu yang sangat mereka butuhkan.

Tiba-tiba, papan notifikasi Oze muncul. Di sana tertera sebuah pesan dari Leon. "Ditemukan dungeon baru di Hutan Arc. Kita akan menjelajahinya. Diharapkan semua anggota untuk log in besok waktu dunia nyata. Anggota dengan level 25 ke atas, diwajibkan ikut ekpedisi ini. Kita akan dibantu Leavateinn Party dan Arka Trafagar."

Oze teringat kalau Hutan Arc adalah hutan tempat mereka dulu berburu beruang. Saat itu dia tidak menemukan dungeon apa pun. Mungkin mereka terlalu fokus dalam mencari para beruang sehingga melewati dungeon tersebut.

"Siap, Bos," jawab Oze dan ia menutup panel pesan.

Karena kepalang tanggung layar menu sudah dibuka, Oze membuka status untuk mengecek servent barunya.

Karena kepalang tanggung layar menu sudah dibuka, Oze membuka status untuk mengecek servent barunya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rank SS! seru Oze dalam hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rank SS! seru Oze dalam hati. Jika dia meneruskan pertempuran melawan Hone Onna, mungkin saja Yozora dan semua anggotanya akan mati mengingat hanya dengan sekali tusukan, HP Oze langsung terkuras. Seharusnya dia harus berbangga diri karena monster rank SS tersebut menjadi bawahannya sekarang.

Selain itu, ia juga sangat bersyukur karena poin LUC-nya tingga. Jika saja saat itu poinnya rendah dan gagal mendapatkan Hone Onna, hal terburuk tetap akan terjadi.

Keberuntungan memang sangat membantunya dalam bermain.

Sejurus kemudian, gerbang besi bercatkan hitam sudah di depan mata. Mereka masuk ke gerbang tersebut dan disambut barisan batu nisan. Patung Grim Reaper tampak eksis di tengah makan, memberikan kesan horor pada kuburan tersebut.

Oze dan kelompoknya terus melangkahkan kaki menuju sisi kanan agak ke sudut. Di sana, Nyonya Livedia yang mengenakan jubah hitam lusuh terlihat sedang duduk di kijing makam sambil menatap nisan.

"Livedia!" panggil Undine dan ia langsung terbang meluncur ke arah nenek tua itu.

Livedia mencona beranjak dengan dibantu tongkat berjalannya. "Apa kalian berhasil mendapatkannya?"

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang