Oze dan kelompoknya sekarang sudah memasuki Kota Adalar melalui gerbang barat. Pagi itu, ibukota Kerajaan Midruin tersebut terasa sangat ramai. Kerumunan Player memenuhi kota sampai terasa sesak. Sedangkan para NPC, justru berjualan disepanjang jalan utama membuat kereta kuda tidak bisa berlalu lalang. Mungkin ini karena festival atau event gim sedang berlangsung.
"Oze!" Suara panggilan tersebut meresap masuk ke telinga Oze diantara hiruk pikuk keramaian membuat pemuda itu langsung menoleh. Di sana Bento tampak melambaikan tangannya. "Oooy, Oze!"
Oze yang merasa namanya dipanggil, juga melambaikan tangannya. "Bento!"
Kali ini, tampilan Bento tampak berkelas. Ia tidak lagi mengenakan baju biru yang berlapis armor, sekarang ia mengenakan baju biru bertudung dan dilengkapi dengan lempengan zirah ringan. Di tangannya sudah dilengkapi semacam pelindung yang juga terbuat dari logam. Yang awalnya mengenakan sepatu bot, kini sudah sepatu logam ringan. Sebuah pedang yang masih bersarung tampak bergelantung di pinggang belakangnya. Dia terlihat seperti seorang petualang veteran yang sesuai dengan kelasnya, Scout.
Draco – naga merah milik Bento – tampak gagah dengan zirah yang melekat di tubuhnya. Logam ringan itu terlihat berkilau terpapar cahaya matahari pagi.
Bento tidak sendiri. Ada Riena bersamanya. Gadis itu tidak merubah penampilan seperti halnya Bento. Menunjukkan kalau ia nyaman dengan gaun rok selutut yang ia kenakan. Dikombinasikan dengan kain model jubah warna merah, membuatnya semakin cocok dan enak dipandang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sang Pengoleksi
FantasiaDwipantara Online merupakan gim berbasis virtual reality full dive pertama di Indonesia. Banyak orang yang tertarik untuk memainkannya. Erix Arthur yang menggunakan nic name : Oze, mulai bermain dan melakaukan banyak aktifitas pertualangan di sana...