114 : Dungeon Hutan Aculon part 1

97 20 21
                                    

Sebuah gapura di bibir hutan kecil menjadi objek yang Oze lihat sekarang. Ia dan sepuluh NPC ditambah dua monster servent-nya diam menatap hutan di hadapan mereka tersebut.

Tujuh wanita cantik; Raina Alcyone, Martha Celaeno, Abby Electra, Grace Maia, Freya Merope, Karla Taygeta dan Ver Sterope, serta tiga pria; Galahad, Regan dan Petruk berdiri di belakang Oze, tuan mereka. Elder Wyrm dan Agari Calesis di belakang para NPC menunggu instruksi orang yang sama.

Meski disebut hutan, luas area habitat banyak pohon ini kurang lebih hanya lima hektar saja. Sangat kecil memang jika disebuat hutan. Namun, dengan adanya gapura sebagai gerbang, menunjukkan kalau hutan tersebut bukanlah hutan biasa.

Dungeon Hutan Aculon adalah nama hutan tersebut. Merupakan dungeon dengan tingkat tersulit yang pernah ada. Untuk masuk ke dungeon ini, setidaknya membentuk raid yang terdiri lima party atau setidaknya 30 Player dengan level minimal 50.

Oze mendapati informasi yang tersebar di internet kalau sudah banyak raid yang masuk ke dungeon ini, tetapi hanya tiga raid yang berhasil keluar dengan tanpa kerugian yang besar. Partai Zeus dan Partai Kapal Api, serta Arka Trafagar.

"Ayo," ujar Oze sambil memulai langkah pertamanya. Dia masuk lebih dulu melalui gapura tersebut, diikuti semua bawahnnya yang lain.

Tempat perpindahan setelah mereka memasuki gapura adalah hutan hujan tropis. Sangat lebat, hijau dan subur. Semak belukar ada di mana-mana membuat langkah orang bertubuh besar sedikit kesusahan.

Dari informasi yang Oze baca, hutan tersebut terbagi dalam tiga teritori. Area subur, area kegelapan dan area bersalju dan masing-masing area memiliki bos. Jika berhasil mengalahkan bos area, salah satunya saja, maka party Player tersebut dianggap berhasil menyelesaikan dungeon.

Namun, ada kedudukan tertinggi di dungeon ini selain bos area, yaitu bos dungeon dan sosok itulah yang Oze incar.

Bos dungeon diduga merupakan salah satu makhluk superior seperti Leviathan dan Ballatrix, rank SSS. Namun, makhluk apa yang dimaksudkan belum diketahui karena belum ada satu orang atau kelompok pun yang berhasil menghadapinya.

Ada satu syarat untuk bisa bertemu bos dungeon, yaitu mengalahkan ketiga bos area. Cukup mudah dikatakan, tetapi sulit dilakukan. Meski begitu, ia tetap melangkah maju.

"Apa yang harus kita lakukan sekarang, Tuan?" tanya Grace.

Oze kembali membuka layar menu untuk melihat informasi mengenai dungeon ini. Di sana, dia mulai membaca. "Bos Area di hutan hujan adalah Oeldin. Merupakan Elder Treant. Ras yang sama seperti Quernehm." Namun, Oze tidak akan membiarkan servent treant-nya berhadapan dengan sesama ras. Jadi, dia akan ambil cara lain. Dikeluarkannya sebuah kartu dan memanggil makhluk dalam kartu tersebut. "Summon : Laura!"

Energi hijau keluar dan berubah menjadi wanita berbalut rumput dan lumut. "Anda memanggil saya, Tuan?"

"Ya. Aku ingin bantuanmu untuk mencari treant yang tinggal di hutan ini," ujar Oze mengutarakan perintahnya.

Kesepuluh NPC Oze tercengang dengan kehadiran dryad cantik tersebut. Mereka tidak menyangka kalau tuan mereka masih memiliki servent lain selain Elder Wyrm dan Agari. Petruk bahkan penasaran, monster apa saja yang sudah tuannya miliki sejauh ini.

Laura menghampiri sebatang pohon dan menyentuhnya. Ia memejamkan mata untuk berkomunikasi dengan pohon tersebut. Dari sana dia mendapati semacam penerawangan.

"Hutan ini dipenuhi dengan treant, Tuan. Dan sosok yang menjadi pemimpin mereka ada di arah tenggara sekitar dua kilometer," jelas Laura. "Namun, Tuan," tambahnya, "Aku merasakan sesuatu yang lain di tengah hutan ini. Terdapat semacam area gersang penuh kristal dan di sana terdapat makhluk dengan energi yang paling besar di seluruh tanah ini."

Sang PengoleksiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang