10. bitch

14.8K 493 1
                                    

Setelah lama membujuk Al untuk di bolehkan mengikuti pelajaran, akhirnya ia berhasil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah lama membujuk Al untuk di bolehkan mengikuti pelajaran, akhirnya ia berhasil. Vina bergegas menuju kelasnya tetapi di sepanjang koridor banyak pasang mata yang terus memperhatikannya.

Ada tatapan sinis juga tak peduli, banyak cibiran yang Vina dengar sayup-sayup, ia tahu ini pasti akan terjadi, mau bagaimanapun caranya ia menyembunyikan tatap pada akhirnya pasti akan katahuan.

Vina mempercepat langkahnya walaupun masih sedikit lemas tapi itu justru lebih baik dari pada ia harus mendengarkan omongan mereka yang tidak baik terhadap dirinya.

Vina sudah berada didepan pintu kelas XII MIPA 2, Vina memberanikan dirinya untuk mengetok pintu. Pintu terbuka dengan memperlihatkan guru yang paling tidak disukai oleh Anak Alexander.

Karena apa, guru itu suka marah dan juga tegas. Dia juga selalu memberikan tugas yang bagitu banyak disetiap pelajarannya berlangsung.

Guru itu meneliti Vina dengan tatapan tajam "Kamu yang tadi pingsan?" Tanya guru itu jagan lupakan wajah yang terlihat marah.

"I-Iya bu" Vina sedikit takut karena ini adalah pertama kali ia berhadapan langsung dengan guru itu.

"Masuk" tegasnya.

"Iya bu, terimakasih"Vina bergegas pergi ketempat duduk, ia takut guru itu akan menghukumnya ternyata tidak.

Vina baru saja mendudukkan dirinya, tetapi sudah diusik oleh Tata yang terlihat sangat penasaran.

"Vii lo utang penjelasan sama gue"bisik Tata mengingatkan kembali.

"Hm"

----

Vina yang sedang membawa makanan menuju tempat duduk di pojok kantin berusaha untuk tidak mendengarkan omongan anak Alexander yang bermacam-macam.

Berita tentang dirinya dengan om Al sudah tersebar luas di akun lambe turah sekolahnya. Vina yang terus melamun tidak memperhatikan bahwa di depan sana ada kaki seseorang yang menghadangnya.

Brakk.

"Prak."Vina terjatuh tangannya terkena pecahan gelas dan mengeluarkan darah, bunyi nyaring itu membuat pandangan anak Alexander semakin tertuju kearahnya. Tata yang mendengar itu mempercepat langkahnya.

"Astaga Vina!" Teriak Tata yang shock melihat temannya dalam keadaan seperti itu.

Vina hanya memandang tangannya yang berlumuran darah dengan lemas, ia berusaha untuk tidak takut, tetapi traumanya seakan menyuruhnya untuk histeris.

ALEXSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang