Kehilanganmu adalah hal terberat bagiku.
-Alexsander Atymaja Brems-
Sekarang Vina sedang berada disalah satu rumah sakit yang paling besar dan juga terkenal dengan dokter-dokter yang handal dalam menangani pasiennya.
Vina terbaring ditempat tidur pasien dengan segala macam alat yang menancap pada dirinya, luka memar yang sangat terlihat dikulit putihnya membuat Vina sedikit berbeda dari biasanya.
Senyum manis yang selalu terukir disana, kini tak ada tanda-tanda untuk menarik sudut bibirnya.
Setelah kejadian itu Vina dilarikan kerumah sakit, Vina dinyatakan koma. Untuk kabar kandungan Vina kandungannya melemah hanya 50% kemungkinan bayi itu akan bertahan.
Al yang baru sampai kerumah sakit menatap sandu kerah Vina yang masih sangat nyaman dengan tidur nyenyaknya.
"Baby Al harus bertahan ya, bilang sama bunda cepat buka matanya, ayah kangen sama bunda kamu sayang." Ucap Al mengusap perut Vina dengan lembut.
"Aku akan membalas perbuatan wanita iblis itu, dia harus merasakan apa yang kamu rasakan!" Ucap Al dengan aura penuh dendam.
Tubuh Vina bereaksi dengan ucapan Al yang begitu mengimindasi, terlihat dari sudut mata Vina terdapat cairan bening yang keluar.
"Jangan nangis sayang, Baby Al pasti akan bertahan." Ucap Al penuh kesungguhan.
---
Di ruang bawah tanah, terlihat seorang wanita yang terus saja menampilkan senyumannya, seperti orang yang tak waras kadang tertawa dan juga berbicara seorang diri.
Keadaan yang sangat kacau, luka yang mulai mengering dengan rambut yang juga acak-acakan.
"Al kamu udah janji buat nikahin aku kalau kita udah besar, hahah. Sekarang ayo kita nikah terus nanti punya baby yang lucu, seru sekali!" Teriak wanita itu dengan tertawa.
"Al aku sayang banget sama kamu!" Teriak wanita itu lagi.
"Kita dulu seneng banget bisa main bareng, apalagi kalau kamu lagi mainin pisau ditubuh aku, walau itu sakit tapi aku seneng bisa liat kamu puas."
"Aku selalu ada disamping kamu, walaupun tubuh aku selalu sakit, kamu bilang gak suka cewe lemah, aku cewe kuat kok, gak nangis waktu kamu sayat-sayat tubuh aku, hahah, aku cewe kuat...."
"Huwwaaaa, aku mau main bareng kamu, hahah, Al nya Flora gak boleh pergi, harus tetap disamping Flora."
Para bawahan Al menatap jijik kearah Flora yang berbicara sendiri, baru beberapa hari ia disiksa oleh Al dan juga para bawahannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSA (END)
Teen Fictionketika kehidupanku berubah karena seorang psikopat gila. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bertemu dengan seorang psikopat di dunia ini. Hidupku berubah 180 derajat. Aku seperti berada di sangkar emas yang terlihat begitu indah namun sangat s...