37. USG

8.1K 291 2
                                    


"Baby Al mau di elus sama uncle Eric katanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Baby Al mau di elus sama uncle Eric katanya." Ucapan Vina sontak saja membuat Al tersedak makanan yang dibawakan oleh Vina.

Eric mendengar itu membuat dirinya shock, tuan mudanya ini tak segan-segan memotong tangan seseorang yang tak sengaja menyentuh miliknya, apalagi ini!.

Vina melihat Al mentap Eric dengan senyuman Smirk. "Mas jangan natap Eric kayak gitu! Kamu udah janji yaa gak bakal bunuh orang lagi, jangan bunuh wanita tadi juga! Dan jangan lukain Eric juga!"

Mau tak mau ia mengalah, ia sebenarnya sangat tidak suka melihat miliknya disentuh oleh siapapun. Ia dulu tak segan-segan untuk memotong tangan mereka yang menyentuh barang-barang miliknya.

Siapapun itu ia tak akan mengubah prinsipnya tapi sekarang, ia sudah berjanji kepada istri tercintanya.

Walaupun ia tak membunuh orang bukan berarti Al benar-benar berhenti melakukan penyiksaan terhadap tikus-tikus pengganggu.

"Udah gak papa, kalau dia lakuin sesuatu sama kamu bilang aja sama aku!" Ucap Vina menyakinkan Eric untuk segera mengelus perutnya.

Eric menatap tuanya yang menatap kearah mereka dengan wajah yang terbilang sangat santai tetapi Eric tau tatapan itu.

Eric mengangkat tangannya kearah perut buncit Vina sesekali Eric melihat kearah Al. Eric mengelus perut Vina hanya beberapa detik setelah itu ia mengangkat kembali tangannya.

"Yeyy, senang gak baby Al, dielus sama uncle yang ganteng." Pekik Vina terlihat sangat bahagia.

"Pergi!" Ucap Al dengan nada tajamnya.

Eric segera bergegas meninggalkan ruangan itu. Ia tak mau lebih terjebak oleh perangkap singa yang siap menerkam, masih sayang nyawa.

"Ih kamu mah..." Rengek Vina tak setuju dengan Al yang mengusir Eric seperti itu, ia belum selesai.

"Apa!" Tanya Al sewot.

"Awas aja kamu nyelakain Eric, tidur di luar!"

"Hm." Al kembali melakukan pekerjaannya Setelah menyelesaikan makan siangnya.

"Kamu masih lama gak si mas, aku capek liat kamu kerja gitu." Vina yang melihat Al yang terlihat sibuk, membuatnya ikut merasakan capek.

"Bentar lagi."

"Hushh... Pingin punya suami romantis." Gumam Vina sangat pelan, jika Al mendengarnya bisa gawat.

"Kamu pergi kedalam, tidur disana dulu."

"Ada cemilan gak?"

Bukannya menjawab Al menelpon seseorang untuk mengantarkan cemilan untuk istrinya.

"Nanti aku antar."

"Baiklah."

---

ALEXSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang