Kava itu sosok yang sangat membingungkan menurut Tata, sikap yang tiba-tiba berubah serta tatapan mata tajam seakan itu bukan Kava yang dia kenal pertama kali.
Kenapa sekarang Kava seperti mendekatinya, seakan gue adalah sosok yang sangat kava inginkan.
Sedari awal Kava masuk ke sekolah, tatapan mata dan sorot mata itu hanya tertuju kepada Vina tapi sekarang! Entahlah ini semua membuat Tata bingung.
Flashback...
"Kav kenapa kita kesini! Katanya mau kemall! Lo jangan macem-macem sama gue!" Tata panik menyilangkan tangan ketubuhnya.
"problem, baby." Ucapnya dengan mengangkat sudut bibirnya.
"Kerasukan setan apa ini orang! Gue takut banget lagi." Batin Tata sedikit waspada terhadap Kava.
"Awas kalau lo boong! Gue gibeng lo!" Tata yang masih tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh Kava.
"Hm"
Mereka berjalan kedalam hutan, hutan yang terlihat lebat akan semak belukar serta pepohonan yang menjulang tinggi.
Hawa dingin yang membuat Tata merasa merinding, Tiba-tiba aku melayang menembus lapisan awan, ehh kok malah nyanyi,lanjut guys mamak kelepasan.
Tiba-tiba Kava berhenti yang membuat Tata membentur punggung Kava yang sangat kokoh.
"Kav kenapa berhenti disini?" Tanya Tata menyandarkan pandangan ia tetegun melihat pemandagan yang begitu indah, serta danau yang terlihat sangat tenang.
"Tatap disini! kabur! hukum menantimu, baby!" Ucap Kava dengan wajah penuh seringai dan langsung berlari menjauh.
"Kava! Lo mau kemana? Gue takut sendirian!" Teriak Tata berusaha mengejar Kava.
"Kavandra berhenti!"
"Woyyyy!" Teriak Tata lagi.
"Bangsat! gue ditinggal!" Umpat Tata.
Tata terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri apakah itu beneran sosok Kava yang ia kenal. Perkataan, sikap serta tatapannya semuanya berbeda tak seperti Kava yang biasanya.
Tata yang tak bisa pergi kemana-mana, hanya bisa duduk dipinggir danau yang sunyi. Sebenarnya ia bisa pergi dari sini tapi ia tak yakin dengan jalan yang ia inggat.
Jalan satu-satunya adalah hanya menunggu Kava. Waktu berjalan dengan cepat, Setelah hampir satu jam Tata berada di danau, terlihat Kava datang dengan kondisi yang sangat berantakan.
"Astaga! Kava lo kenapa? Duduk dulu!" Ucap Tata terkejut melihat muka Kava yang babak belur serta darah yang mengalir dari pelipisnya.
Kava hanya diam menatap kearah Tata yang terlihat sangat khawatir. Menurutnya itu sangat menggemaskan, bolehkah ia memiliki Tata sepenuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSA (END)
Teen Fictionketika kehidupanku berubah karena seorang psikopat gila. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bertemu dengan seorang psikopat di dunia ini. Hidupku berubah 180 derajat. Aku seperti berada di sangkar emas yang terlihat begitu indah namun sangat s...