ketika kehidupanku berubah karena seorang psikopat gila. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bertemu dengan seorang psikopat di dunia ini.
Hidupku berubah 180 derajat. Aku seperti berada di sangkar emas yang terlihat begitu indah namun sangat s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Vina tersadar. Pandangannya tertuju pada kamar yang begitu besar dan menyeramkan. kamar itu didominasi warna hitam dengan banyak senjata yang terpajang di dinding dinding kamar .
Pandangannya tertuju pada salah satu foto, menampilkan sosok pria yang gagah dan tampan dengan penampilan yang terlihat dewasa.
"Waw, ehh tunggu bentar. Ini kamar siapa? gue diculik kok ditempatin dikamar! sangat berperikeculikan! dua jompol buat yang culik gue"
Terdengar sayup-sayup dari arah luar. Suara sepatu yang mengalun merdu menuju kearahnya.
"Suara sepatu! gawat! gue harus pura-pura belum sadar! Siapapun tolong gue! Gue takut!"
Ceklek
"Kau masih belum sadar gadis kecil"ucap seseorang tanpa ekspresi.
"Anjiir suaranya kok serem banget,gue jadi takut nih kalau kayak gini,huwaa mau pulang "batin Vina berusaha mempertahankan sandiwaranya.
Orang itu memperlihatkan senyuman ketika melihat wajah gadisnya yng terlihat terkejut dan sedikit takut "Kau masih mau berpura-pura gadis kecil"
Kok dia tau! Apa akting gue gak bagus yaa! gue harus gimana ini. Arghh gue takut banget lagi! gak bisa mikir! Ayolah otak berkerja samalah di saat seperti ini!
"Kau mau bermain-main dengan ku gadis kecil, baiklah!" Ia semakin takut seakan tak bisa bergerak sedikitpun. Membuka mata saja ia tak mampu.
Tubuh Vina terasa melayang, ia masih belum bisa membuka matanya. Beberapa menit berlalu dan merasa bahwa ia tak tidur di kasur lagi melainkan dilantai, ini sangat dingin menurut nya.
"Masih belum mau buka mata sayang" katanya tepat ditelinga Vina, membuat gadis itu meremang takut.
Vina masih bertahan dengan kepura-puraan nya, sebenarnya ia sangat ingin membuka matanya sedari tadi. Tetapi tenaganya seakan terkuras habis.
"Kau telah menguras kesabaranku sayang"ucapnya seraya mengambil belati yang sangat tajam dan indah.
Pria itupun membuka baju Vina sebatas perut. Vina tersentak ketika merasa baju yang ia pakai tersingkap.
Al mengeluarkan Smirk mengerikan, ia tak mau menyakiti gadisnya, hanya ingin memberikan tanda bahwa dia seutuhnya hanya miliknya.
"Tolong gue ,gue gak mau digrep-grepin"batinnya sangat takut.
"Mari bersenang-senang sayang, saya bantu untuk melukis nama saya disini" Belati yang dingin itu mulai menyentuh perut Vina. Secara perlahan darah dari perut vina mulai terlihat.