12. pasar malam

14.3K 525 15
                                    

Gemerlap bintang yang bersinar indah di langit malam, suara dentingan sendok yang saling bersahutan menggema menandakan bahwa keluarga Brems sedang menyantap makan malam bersama, tak ada pembicaraan atau canda tawa dimeja makan hanya ada kesunyian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gemerlap bintang yang bersinar indah di langit malam, suara dentingan sendok yang saling bersahutan menggema menandakan bahwa keluarga Brems sedang menyantap makan malam bersama, tak ada pembicaraan atau canda tawa dimeja makan hanya ada kesunyian.

"Uhuk...uhuk..." Suara batuk mengalihkan perhatian mereka.

"Minum dulu pih" Ucap Vina langsung mengambilkan air minum milik suaminya, tanpa melihat ekspresi wajahnya.

"Ehemm... Tidak usah menantu, saya tidak apa-apa, mungkin suamimu yang perlu air minum" Papih Atymaja menetralkan batuknya, ia menatap wajah anaknya yang terlihat tidak bersahabat.

"Ck! "Al jengah melihat itu.

Vina yang mendengar itu menatap kearah suaminya tidak suka, matanya seakan mengucapkan tidak sopan berlaku seperti itu, Al yang di tatap merasa bodo amat.

"Hemm... menentu mau bulan madunya kemana? Papih tadi lupa tanya sama kamu mau kemana?"

"Dasar pikun" Ucap Al mengejek dengan muka yang datar.

"Apa kamu bilang... kurang ajar! Anak siapa sih kamu! Muka kayak gelandangan aja sombong banget! ngatain saya pikun lagi! Mau saya coret dari keluarga besar Brems!"

"Saya kaya" Ucap Al lagi dengan wajah datarnya.

"Sombong banget kamu! Kalau nanti saya bawa menantu jauh dari kamu, baru tau rasa kamu!"

"Tidak akan pernah" Al menanggapinya dengan santai.

"Kamu licik saya cerdik" papih Atymaja tidak mau kalah.

"Saya akan menang"

"Saya!"

"Mas udah..."ucap Vina melerai perdebatan ayah dan anak ini.

"Tadi papih tanya mau kemana, aku terserah papih aja" sebenarnya Vina tak mau berbulan madu tapi ia tak enak hati dengan mertuanya dan juga suaminya. Tapi ia benar-benar takut tentang semua itu.

"Tidak bisa dong, kan yang mau bulan madu itu kamu" Papih menolak untuk memilihkan tempat karena bukan ia yang akan berbulan madu.

Emang mau bulan madu sama siapa, om Atymaja?

"Hemm... mas mau kemana? Aku gak tau"Ucap Vina tak bersemangat, ia terlalu menghawatirkan banyak hal.

"Cappadocia"

" Aku ikut Mas Al aja pih, kecappadocia. Tapi-" ia tiba-tiba mengingat bahwa ia masa sekali tidak bisa berbahasa Asing. Vina sangat-sangat membenci pelajaran yang satu itu, menurutnya sangat sulit. Karena apa yang tertulis tidak sesuai dengan yang di baca.

ALEXSA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang