Kedua preman itu baru saja ingin mengangkat tubuh Vina, tetapi dikejutkan oleh pukulan seseorang.
Bughh...
"Lepas!" Ucap orang itu dengan intonasi suara yang tinggi. Kedua preman itu mentap remeh kepada orang yang berada didepan mereka.
"Akhh..." Teriak salah satu preman karena mendapatkan serangan mendadak dari lawannya.
"Sialan!" Marah Preman itu.
"Mau jadi pahlawan rupanya, kau hanya sendiri anak muda. Tidak akan bisa mengalahkan kami." Sombong preman itu.
"lepas atau kalian habis." Ucapnya penuh dengan keseriusan.
"Gimana kalau kita bagi jatah saja anak muda, dari pada kau membuang tenagamu untuk menolong gadis malang ini. Lebih baik kau ikut kami menikmatinya." Preman memberikan tawaran dengan senyuman yang sangat menjijikkan.
Amarah orang itu memuncak ketika mendengar kata-kata menjijikkan orang didepannya.
Bughh...
Bughh...
Bughh...
Akhhh...
"Serang!" Ucap preman itu mengeroyok pemuda itu.
Tetapi yang mereka lawan memiliki bela diri yang sangat sempurna, menyebabkan mereka tak bisa membaca gerakan yang akan orang ini lakukan.
Bughh...
Bughh....
Bughh...
Bughh...
Pukulan demi pukulan tak dapat dihindari oleh kedua preman itu membuat keduanya tumbang.
Brakk....
Bughhh...
Takh...
Takh...
Argahhh...
"Tangan gue!" Teriak preman itu memeganggi tangannya yang baru saj di injak oleh lawan mereka.
Arghhh...
"Sialan!" Teriaknya dengan menahan sakit pada kakinya.
Bughh...
Takh...
Argahh...
"Pergi sebelum kalian gue habisi." Ucap orang itu langsung beranjak kearah Vina yang pingsan.
Kedua preman yang sudah tak berdaya itu mengambil kesempatan untuk mengeluarkan senjata tajamnya, tanpa orang itu sadari preman itu menusuk punggungnya.
Dengan tertatih-tatih preman itu menusuk pemuda didepan sana, benda tajam itu menembus punggung pemuda itu.
"Akhhh..." Ia tak sempat menghindar karena tengah berusaha mengangkat gadis malang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSA (END)
Teen Fictionketika kehidupanku berubah karena seorang psikopat gila. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bertemu dengan seorang psikopat di dunia ini. Hidupku berubah 180 derajat. Aku seperti berada di sangkar emas yang terlihat begitu indah namun sangat s...