Vina baru saja menginjakkan kakinya di mansion. Terdengar suara yang begitu ia kenali, menyambut kedatangannya dengan senyuman yang merekah.
Siapa lagi kalau bukan om Atymaja, papih mertuanya. Sudah lama ia tak berjumpa dengan Papih.
"Akhirnya kamu pulang, papih gak sabar ketemu cucu." Ucap papih Atymaja dengan wajah berbinar.
"Papih dari kapan disini? Sendiri aja? masih belum nemu calon yang cocok ya pih." Ucap Vina sedikit terkekeh.
"Baru kok, enak aja bilang papih masih sendiri, ayo kita duduk papih bawa seseorang."
"Aku kira belum, kalau belum nanti aku yang cariin." Ucap Vina dengan bercanda menggoda mertuanya.
"Udah ada dong, papih itu masih tampan dan juga kaya raya jadi perempuan mana yang gak mau sama papih." Ucap papih Atymaja sombong.
"Iya in deh pih biar seneng." Entahlah Vina suka sekali bercanda dengan mertuanya.
Terlihat wanita yang dimaksud papih itu tengah memperhatikan perbincangan mereka dengan senyuman.
Wanita itu sepertinya tak jauh berbeda dengan usia papihnya, wajah yang terlihat anggun dan memancarkan keramahan disana, membuat Vina merasa sedikit senang.
Melihat wanita itu membuatnya menjadi inggat ibunya yang selalu memaksakan kehendaknya. Ia merindukan sosok wanita itu.
"Menantu kok ngelamun." Tegur Papih.
"Ehh.. enggak kok pih, jadi dia yang papih maksud tadi." Vina tersenyum dan papih menganggukkan kepalanya.
"Hay cantik perkenalkan nama tante Adinda senang bertemu kamu, oh iya kata mas Atymaja kamu lagi mengandung yaa?" Ucap tante Adinda dengan ramah.
Guys kalian kena tikung tante Adinda nih gimana? Tikung lagi aja guys, Xixixi. Sebelum janur kuning melengkung guys gas terus.
"Vina tante." Jawab Vina ikut tersenyum dengan menganggukkan kepalanya.
"Kamu masih sekolah?" Tanya tante Adinda ketika menyadari Vina masih mengunakan seragam sekolah.
"Iya tante udah kelas 12, dikit lagi bakal selesai." Tersenyum kecil.
"Jaga kesehatan ya kalau disekolah, oh iya tante bawa sesuatu buat kamu semoga suka." Tante Adinda menyerahkan tate bag yang ia bawa.
"Makasih tante, harusnya gak perlu repot-repot." Vina menerima tate bag itu dengan tak enak hati.
"Gak papa itu sebagai tanda perkenalkan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSA (END)
Teen Fictionketika kehidupanku berubah karena seorang psikopat gila. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bertemu dengan seorang psikopat di dunia ini. Hidupku berubah 180 derajat. Aku seperti berada di sangkar emas yang terlihat begitu indah namun sangat s...