Hari ini adalah hari terakhir mereka menjalani ujian, mereka semua lega karena telah berhasil melewati masa-masa yang sangat menegangkan bagi mereka semua.
Sekarang kelas dua belas bebas dari segala macam bentuk pelajaran.
Sekarang Vina berada di toilet sekolah, ia sangat senang karena dapat menyelesaikan ujian dengan mudah. Vina sekarang membuka hoodie dan memperlihatkan perut buncitnya.
"Hay baby twins, bunda udah selesai ujiannya. Makasih selama bunda ujian kalian temenin bunda."
"Sehat-sehat terus baby twins."
Tanpa Vina sadari ada seseorang yang diam-diam berada disana juga dan ia merekam apa yang Vina lakukan sedari tadi.
"Haha, ternyata lo jalang yang bersembunyi dibalik sifat tertutup lo, tunggu apa yang bakal terjadi sama lo." Ucap orang itu dengan senyum penuh arti.
Vina segera memakai hoodienya lagi takut-takut akan ada yang segera datang ke toilet itu. Dengan riang ia melewati kelas-kelas yang akan menjadi kenangan bagi dirinya kelak.Vina sampai dikantin dan menuju Tata yang terlihat sedang bad mood.
"Taaa, lo kenapa kok kayak banyak banget pikiran gitu."
"Gue, bakal pindah setelah acara kelulusan." Jawab tata murung.
"Secepat itu?"
"Iya."
"Ada seseorang yang buat lo gak mau pergi Taa?"
"Vandra." Ucap Tata dengan menelungkupkan wajahnya kemeja kantin.
"Lo belum bilang sama dia?" Tanya Vina walaupun ia tak mengetahui siapa itu Vandra
"Gue takut dia bakal marah."
"Tapi kalau lo gak bilang sama sekali, dia bakal lebih marah Taa."
"Vandra siapa lo emang?" Tanya Vina kepo dengan cowok bernama Vandra yang membuat sahabatnya galau seperti ini.
"Anu.. itu.. dia ngeklaim gue milik dia, maaf gue gak pernah cerita." Ucap Tata tak enak hati.
"Wah, ternyata bestie gue ini laku juga yaa." Ejek Vina untuk membalikkan mood sahabatnya itu.
"Gue kan cantik, hahah." Mereka berdua sekarang tertawa bersama.
Bisik-bisik mulai terdengar dikantin ini, membuat Tata Dan Vina merasa terganggu. Samar-samar mereka mendengar ada jalang diantara mereka.
"Taa perasaan gue kok gak enak yaa." Entahlah ia merasa ada yang tak beres dengan tatapan orang-orang.
"Gue juga Vii." Ucap Tata ketika melihat semua mata tertuju kepada meja mereka.
"Mereka semua liat kearah kita lho Taa." Panik Vina mulai menyadari mereka mengarah kepadanya.
"Lo tenang, kalau ada apa-apa ada gue." Tata berusaha menenangkan Vina sebenarnya ia juga panik sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEXSA (END)
Teen Fictionketika kehidupanku berubah karena seorang psikopat gila. Tak pernah ku bayangkan sebelumnya akan bertemu dengan seorang psikopat di dunia ini. Hidupku berubah 180 derajat. Aku seperti berada di sangkar emas yang terlihat begitu indah namun sangat s...